MEDAN, Waspada.co.id – Sebanyak 369 wisudawan dari civitas akademika Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah telah dilantik yang merupakan Sarjana dan Magister angkatan 53 periode Februari 2024 di Gedung Madinatul Hujaj Asrama Haji Medan, Kamis (29/2).
Wisuda ini diikuti lulusan dari magister hukum, magister pendidikan, sarjana pendidikan, sarjana farmasi, sarjana manajemen, sarjana akuntansi, sarjana pertanian, sarjana hukum dan sarjana sastra.
Rektor UMN Al Washliyah, Dr. Firmansyah menuturkan bahwa pihaknya akan siap bersaing didunia pendidikan khususnya pada teknologi dengan memerlukan kecepatan maupun kemampuan baik hardskill (keterampilan teknis) dan juga softskill (keterampilan lunak). Mengingat saat ini dunia teknologi digital yang semakin canggih dengan kecepatan dan percepatan.
“Dan menjadi skala prioritas untuk dipersiapkan sesuai program UMN dan programnya yang sudah ada,” tuturnya.
Terkait program doktor pada ilmu pendidikan, dikatakannya bahwa pihak UMN tinggal menunggu visitasi dari Kementerian.
Sementara itu, Prof. Dr. Haji Abdol Samad Nawi sebagai Rektor Universiti Teknologi Mara Cawangan Kelantan, Malaysia juga sempat menyampaikan adanya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kepada wisudawan.
AI merupakan tumpuan kepada inteligen saja untuk kejelasan, keaktifan dan kecerdasan otaknya. Namun, tidak semua orang memahami.
“Kualitas yang baik itu datang pada Universitas tapi perlu juga softskill, sedangkan softskill tidak ada di Artificial Intelligent sebab itu adalah robot, digital, aplikasi. Ini tidak ada emosi, tidak ada pikiran kritis dan tidak ada rohnya. Jadi kita sebagai manusia kita sempurna sebab akhirnya kita kembali kepada Allah SWT. Karena itu sempurna maka tidak ada rohnya, nah ini dibentuk rohnya maka mereka banyak berbuat Amar ma’ruf (menyuruh orang berbuat baik) daripada nahi mungkar (melarang orang berbuat jahat). Nah nahi mungkarnya lebih banyak daripada Amar Ma’ruf,” katanya.
Pada kesempatan itu juga, Ketua Umum PB Al-Washliyah Dr KH Masyhuril Khamis berharap para alumni S1 tidak berhenti disitu saja, tetapi juga harus merencanakan S2 dan S3. Hal ini mengingat adanya bonus demografi di Indonesia, yang dapat mendorong para alumni bisa lebih berkualitas dalam dunia pendidikan kedepannya.
“Kualitas ilmu pengetahuan mestinya menjadi target mereka, selain yang lebih penting lagi adalah adab dan akhlak. Meskipun berilmu banyak tapi yang dinilai sejauh mana kita punya rasa empati dan simpatik kepedulian kepada masyarakat dimana kita berada,” jelasnya (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post