MEDAN, Waspada.co.id – Wisuda Tahfidzul Qur’an dan perpisahan kelas IX TP 2023-2024 yang digelar SMP Swasta Al Ulum Medan di Aula Perguruan Islam Al Ulum, Jalan Puri, Medan, Kamis (30/5) berlangsung semarak.
Tercatat sebanyak 161 siswa/i mengikuti wisuda Tahfidzul Qur’an dengan capaian hapalan 1 juz sebanyak 145 orang, 2 juz sebanyak 10 orang, 3 juz sebanyak 2 orang,4 juz sebanyak 2 orang, dan 6 juz sebanyak 2 orang. Terlihat para siswa dan siswi pun sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Wisudawan Tahfidzul Qur’an terbaik atas nama Khadafi Rizky al-Fath dan Noufal Hendri Hakim yang berhasil menghafal 6 Juz. Sementara itu, siswa/i terbaik 1 bidang Akademik atas nama Najwa Salsabila Asysyifa disusul Syaravina Putri Arif Siahaan dan Nurul Hafizah Harahap.
Turut hadir unsur Pembina Yayasan Pembangunan dan Pendidikan Jihadul Ilmi dan Koordinator Kepala Sekolah Perguruan Islam Al-Ulum Dra.Hj Erlina Hasan.
Unsur Pengurus Harian, Ketua Umum Yayasan Dra.Hj.Nurul Izzah Djamal MM, Ketua bidang pendidikan Al Ustaz Drs H Kemal Fauzi, Bendahara Tanti Rahayu SAk, dan Kader Haykal Fahriza Pohan S.Tr.M, sejumlah kepala sekolah di Perguruan Islam Al ulum mulai tingkatan MDA hingga MAS Plus Al-Ulum, para wakil kepala sekolah, semua guru, pegawai SMP Swasta Al-Ulum, serta sejumlah kepala sekolah dari Sub Rayon 8.
Pada kesempatan ini, Ketua Umum Yayasan Pembangunan dan pendidikan Jihadul Ilmi Dra Hj Nurul Izzah Djamal MM berharap agar siswa/i dapat meningkatkan hafalan Alquran di tingkat SMA.
Yayasan juga memberikan beasiswa untuk siswa/i terbaik 1 bidang akademik sebanyak 3 bulan SPP, terbaik 2 sebanyak 2 bulan dan terbaik 3 sebanyak 1 bulan. Dan wisudawan/i yang bisa menghafal Alquran 6 Juz diberikan beasiswa 3 bulan SPP, penghafal Alquran 4 dan 3 Juz diberikan beasiswa 2 bulan dan 2 Juz diberikan beasiswa 1 bulan.
Kepala SMP Swasta Al-Ulum Hery Herwanto STP SPd MPd mengatakan bahwa dengan menghafal Alquran maka ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu melihat, membaca, mendengar dan mengamalkan isi kandungan Alquran sehingga seseorang yang menghafal Alquran dapat mencerdaskan intelektual, emosional, dan spiritual.
“Siswa/i yang mengenyam pendidikan seperti nelayan yang menyeberangi lautan dengan dayung dan perahunya. Terkadang menghadapi ombak yang besar tetapi dengan keteguhan dan kesabaran dapat melewatinya sehingga bisa menyeberang ke tepi lautan. Siswa/i yang mengenyam pendidikan banyak menghadapi rintangan seperti tenaga, biaya, pikiran tetapi ketika diwisuda maka kebahagianlah yang diterimanya,” terangnya.
Kepala SMP Muhammadiyah Sukaramai sebagai perwakilan Sub Rayon 8, Dewi Zahara SPd mengapresiasi para siswa/i yang mampu menghafal Alquran dan berharap agar Alquran jangan hanya dihafal melainkan kandungan ayat Alquran dapat diamalkan dalam kehidupan sehari hari.
Ketua Panitia, Ustaz Muammar Lubis SPdI melaporkan bahwa siswa/I yang diwisuda hanya siswa/i kelas IX, tapi ada tiga orang siswa/i yang tidak bisa diwisuda karena belum bisa menyetor hafalannya.
“Namun mereka masih diberikan kesempatan untuk menyetor hafalannya sebelum tanggal 10 Juni 2024,” terangnya. (wol/ari/d1)
Discussion about this post