MEDAN, Waspada.co.id – YRI Regional Sumut sukses melaksanakan Pra Event YRI Youth Power Politics (YOU-POPS) secara virtual melalui Zoom Cloud Meeting dan dihadiri oleh 247 partisipan dari mahasiswa/i se-Indonesia, Sabtu (3/8) lalu.
Webinar diawali dengan Opening Speech dari Dimas Dwi Pangestu, selaku CEO Representative Youth Ranger Indonesia. Memasuki sesi materi, acara ini menghadirkan dua narasumber utama yaitu Nurul Izmi, seorang Peneliti dari Lembaga Studi & Advokasi Masyarakat (ELSAM) dan Febrian Rizky Arilya, yang merupakan aktivis kesehatan.
Tidak hanya sekadar webinar, terdapat juga sesi diskusi penyangga yang diisi oleh dua panelis, yaitu Aditya Nafidz Farhan, selaku Gubernur Mahasiswa PEMA FK USU 2024, dan Andre Tubecardo Doloksaribu, yang merupakan Asistant to Member Parliament Expert Staff Komisi X DPR RI.
Dengan mengangkat tema “Youth and Politics Keep-Up: Discussing Political Considerations in Health Policies”, Pra Event YRI Youth Power Politics (YOU-POPS) bertujuan untuk meningkatkan peran aktif generasi muda dalam diskusi mengenai kebijakan kesehatan. Acara ini dilangsungkan sebagai platform bagi pemuda untuk memahami lebih dalam tentang isu-isu kesehatan terkini dan dampak kebijakan pemerintah, hingga untuk berkontribusi langsung melalui aspirasi dan solusi yang konstruktif.
“Kami berharap acara ini dapat menjadi langkah awal bagi para pemuda/i di seluruh Indonesia untuk lebih aktif terlibat dalam politik dan kebijakan publik, khususnya dalam bidang kesehatan, guna memajukan kesejahteraan masyarakat,” terang Alfani Pratama selaku Ketua Panitia YRI Youth Power Politics (YOU-POPS).
Dari sesi webinar dan diskusi, diketahui bahwa Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 merupakan amanat dari Undang-Undang Kesehatan yang bertujuan untuk memajukan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia demi tercapainya pemerataan keadilan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Para pemuda/i diharapkan tidak hanya memberikan kritik terhadap kebijakan pemerintah, tetapi juga aktif menyampaikan aspirasi dan masukan konstruktif untuk penyempurnaan kebijakan, termasuk penetapan tarif dan iuran, serta menawarkan solusi untuk mengatasi tantangan yang mungkin timbul selama implementasi kebijakan tersebut.
Acara ini tidak hanya sekadar forum diskusi, tetapi juga merupakan peluang penting bagi generasi muda untuk memberikan kontribusi konstruktif dalam pengembangan kebijakan publik. Melalui keterlibatan yang aktif dan partisipatif, diharapkan pemuda dapat turut berperan dalam pembentukan kebijakan yang lebih efektif dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
Keterlibatan ini juga membuka peluang bagi generasi muda untuk memiliki pengaruh lebih besar dalam proses pembuatan keputusan, memastikan bahwa suara mereka didengar dan dipertimbangkan dalam setiap langkah kebijakan. Dengan demikian, setiap kontribusi, ide, dan aspirasi yang diajukan akan menjadi bagian integral dari usaha menciptakan perubahan yang berarti dan berkelanjutan bagi seluruh kalangan masyarakat Indonesia. (wol/ari/d2)
Discussion about this post