WASPADA ONLINE
MEDAN – Pelatih PSMS Medan, Edi Syahputra, mengaku banyak mendapat tambahan ilmu, terutama tentang sepakbola modern, selama mengikuti pendidikan kepelatihan. Dirinya pun siap menerapkan ilmu tersebut kepada skuadnya.
“Untuk itu, ilmu yang diperoleh selama pendidikan dengan perkembangan sepakbola modern akan diterapkan pada tim sebagai persiapan dan pematangan tim jelang kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim ini,” ungkapnya, Minggu.
Menurutnya, sepakbola modern dimainkan oleh klub profesional menggunakan berbagai strategi dan taktik. Pada perkembangannya, beberapa pola yang agak berbeda dimainkan oleh klub Inggris (kick and rush), Belanda (kontinental), dan Italia (tahan dan serang) maupun gaya permainan klub-klub asal Brazil, Spanyol, Portugal, dan Argentina.
“Perkembangan terakhir, semua gaya ini telah diramu menjadi gaya campur sari yang mempunyai karakterisktik sama dengan kecepatan dan bertenaga, ball possession berujung dribbling menusuk kotak penalti, menekan lawan, dan variasi umpan terobosan silang,” tegas mantan pemain PSMS ini.
Selain itu, pertarungan tim ala sepakbola modern biasanya menggunakan kecepatan, kekuatan, dan keterampilan tinggi, daya serang oleh pemain pengatur (playmaker) serta wing back yang maju dari belakang.
“Setiap pemain harus mampu untuk menyerang sekaligus bertahan. Keseimbangan memegang atau memainkan bola setiap pemain hanya boleh maksimal memegang bola selama tiga menit untuk masa waktu normal atau 2×45 menit. Dibutuhkan pengertian antar-pemain dan komunikasi dalam masalah posisi serta menggunakan setiap inci lapangan untuk meraih kemenangan,” paparnya.
Dijelaskan, jika skuad Ayam Kinantan ingin mencapai ISL, sebenarnya bukan hal yang mustahil. Tim harus memiliki mimpi untuk menuju ke sana. Ada beberapa kunci kesuksesan bagi tim untuk menuju ISL, tentunya dengan menerapkan tingginya tempo permainan, penekanan pada teknik dan skill individu, dan penekanan pada penyelesaian akhir.
“Juga yang harus diperhatikan yakni penekanan pada situasi standar (bola mati), pelatihan mental sebagai bagian penting latihan, pentingnya team spirit, dan permainan cenderung menyerang atau ofensif sekaligus difensif,” pungkasnya.
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
(dat06/wol/waspada)
Discussion about this post