MEDAN, WOL – Penggerebekan gudang penampungan CPO di kawasan Belawan pada (9/4) kemarin, menyisakan rasa sedih bagi si pemilik gudang tersebut. Domu Sinaga (60), warga Jalan Raya Pelabuhan Belawan, Lingkungan 36 Belawan II, Kecamatan Belawan sang pemilik gudang harus kehilangan harta bendanya saat petugas gabungan TNI dan Polri melakukan penggeledahan di kediamannya tersebut.
Puluhan juta uang dan perhiasan senilai Rp181 juta raib. Merasa dirugikan, korban pun melaporkannya ke Mapolres Belawan dengan bukti surat lapor ,LP 222/IV /2015/SPK Tanggal 10 April 2015 sekira pukul 15.00 WIB.
“Sebelum penggeledahan uang dan perhiasan tersebut masih ada tersimpan di lemari, namun begitu usai digeledah rumah kami, uang dan sejumlah perhiasan hilang semua, makanya saya mengadu ke polisi. Boleh menggeledah, tapi ingatlah jangan kayak maling gitu,†ungkap Domu, Selasa (14/4).
Masih kata dia, bahwa uang dan perhiasan itu rencananya untuk biaya pernikahan anaknya. Karena sudah hilang semua, anaknya pun tidak jadi menikah. “Kejam kali aparat itu semua, saya tetap tidak terima dan akan mengadukan kasus ini ke Panglima TNI dan Kapolri,†imbuhnya.
Sementara itu, Mariana Sinaga (28), putri kandung Domu mengatakan, bahwa uang tunai sebesar itu masing-masing disimpan di kamar miliknya dan lemari milik ayahnya.
“Itu uang milik bapak Rp80 juta yang disimpan dilemari di lantai dua, dewi juru masak Rp6,5 juta. Puluhan gram kalung berlian dan emas, 5 HP Nokia, baju baru senilai Rp20 juta. Sepatu, dompet berisi SIM KTP uang Rp4 juta, ATM BRI, dengan nilai total Rp181.260 juta ,†beber Riana.
Riana menjelaskan, jika dirinya sudah berupaya menjelaskan ketika petugas menggeledah/sweping di rumah, gudang dan seisi rumah namun mereka disuruh menunggu di luar kawasan gudang dan rumah dengan mengancam akan mengangkat kami semua.
“Saat digeledah rumah dan gudang kami, semua kami di dalam rumah disuruh keluar secara paksa. â€Keluar kalian semua, sembari melepaskan tembakan, nanti kuangkat kalian semua, â€ujar Riana menirukan ucapan petugas.
Saat itu dirinya tidak mengkhawatirkan uang simpanan ayahnya sebanyak Rp80 juta beserta puluhan gram emas, berlian, beserta tas berisi surat-surat berharga, buku mobil fortuner. “Ternyata perkiraan kami salah, rupanya semua hilang di dalam rumah dan bahkan sepatu 4 pasang jam, kemeja, ikut diambil aparat,†kesalnya.
Dia sangat menyesalkan, kala itu petugas yang tidak memperlihatkan surat tugas dan tidak didampingi kepling, memperbolehkan keluarga masuk untuk mengamankan barang miliknya. Semua disuruh keluar dan menjauh dari rumah. “Penggeledahan sah saja asal jangan sampai mencuri,†cetusnya.
Kini keluarga Domu Sinaga panik dan ketakutan sekali, karena dalam waktu dekat ini akan menikahkan putrinya di kota Binjai. “Anakku mau menikah, kemana harus meminta uang, perhiasan, surat berharga itu kembali. Kemana semua itu, bagaimana bisa begini, siapa yang harus tanggung jawab,†sesalnya.
Disebutkan, selain mengambil perhiasan dan uang, aparat gabungan juga mengacak-acak seisi ruangan berikut lemari. Bahkan dihancurkan aparat itu kaca kamar pecah semua. Tak hanya itu saja, kamera CCTV pun diputus aparat yang masuk ke rumahnya itu.
“Sudah merusak, menghancurkan, mencuri lagi. Eh minuman kaleng dikamar pun diminum mereka, “bebernya seraya menambahkan bahwa pisau pencungkil dan topi masih ada tertinggal di rumahnya.
Nyonya Sinaga meminta Pangdam I/BB Mayjen Edy Rachmayadi, Kapolda Sumut Irjen Eko Hadi Sutedjo, Kapolres Belawan AKBP Aswin Sipayung untuk mengembalikan semua harta bendanya yang telah diambil saat sweping. “Mohonlah dengan sangat dikembalikan pak Panglima, Kapolda, Dandim dan Kapolres,†ujarnya sedih.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kamis (9/4) aparat gabungan TNI dan Polri menggerebek gudang yang diduga penampungan CPO, solar, bensin dan pupuk serta minyak hitam illegal di kawasan Belawan. Dari penggerebekan tersebut petugas gabungan berhasil mengamankan sejumlah barang bukti dan beberapa orang tersangka. (wol/data2)
Penulis: RIDIN
Discussion about this post