BANDA ACEH, WOL – Dua petinju Aceh Besar yang selama ini berlatih di Sasana Jasdam IM, Muhammad Fazhmi Ihsan (kelas 46 kg putra) dan Farmiwati (48 kg putri), dikabarkan hengkang ke Jambi.
Kedua petinju ini adalah peraih medali emas di Pekan Olahraga Aceh (Pora) XII/2014 di Aceh Timur, tetapi tidak terpilih memperkuat Aceh pada Kejurnas Pra PON XIX Wilayah Barat yang dijadwalkan berlangsung di Kepri, September mendatang.
Kabar tentang rencana kepindahan kedua petinju ini disampaikan pelatih tinju Aceh Besar, Dien Jauhari, di Banda Aceh, Minggu (12/4). Dikatakan, kepindahan ini hanya tinggal menunggu ditandatanganinya surat rekomendasi dari Pengprov Pertina Aceh.
Menurut Dien, pindahnya dua petinju Aceh Besar ini ke Jambi merupakan akumulasi dari kekecewaan kepada Pengprov Pertina Aceh yang tidak memasukkan nama mereka ke dalam tim Pra PON Aceh. Sebelumnya, Pengkab Pertina Aceh Besar juga sudah melayangkan surat protes ke Pengprov Pertina Aceh dengan No 12/PTN-AB/III/2015.
“Dari tiga petinju Aceh Besar yang meraih medali emas di PORA, Pertina Aceh hanya memasukkan nama Taufik Ismail di kelas 75Kg. Sedangkan Fazhmi dan Farmiwati tidak dimasukkan dengan alasan jumlahnya sudah melebihi kuota yang ditetapkan KONI Aceh,” ujarnya, Minggu (12/4).
Berdasarkan informasi dari KONI Aceh, untuk Kejurnas Pra PON Wilayah Barat, Pertina Aceh mendapat kuota 11 atlet yang terdiri atas delapan petinju putra dan tiga putri. “Yang kita sesalkan, pemilihan atlet tersebut tidak dilakukan melalui seleksi, sehingga ada petinju yang tidak ikut PORA malah masuk dalam tim,” sebut Dien.
Dia mencontohkan Suryadi (Aceh Besar) yang turun di kelas 81Kg. Padahal, petinju ini sama sekali tidak ikut dalam PORA XXII di Aceh Timur, tetapi namanya bisa masuk dalam tim Pra PON. “Kalau memang mau adil, kenapa tidak nama yang meraih medali emas saja yang dimasukkan?” dia balik bertanya.
Dien menyebutkan, selagi Pertina Aceh masih bersikap nepotisme dengan mengedepankan kekeluargaan, maka tinju Aceh tidak tidak akan pernah maju dan berhasil. Padahal, Aceh Besar pernah mengharumkan nama Aceh dengan menyumbangkan medali perak dan perunggu di ajang PON 2012 serta medali perak SEA Games 2009 di Palembang.
“Terus terang, kami tidak masalah kalau petinju kami tidak ikut serta membela Aceh di Pra PON, karena ada tiga daerah yang siap untuk menerima petinju Aceh Besar,” tandas Dien seraya mengingatkan Pengprov Pertina Aceh yang baru terbentuk agar tidak mengorbankan atlet demi kepentingan sesaat.
Karena itu, dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir kedua petinju Aceh Besar tersebut, maka Pengkab Pertina Aceh Besar terpaksa merelakan Fazhmi Ilham dan Farmiwati pindah ke daerah lain.
“Dengan begitu, kita berharap ke depan mereka masih bisa berkarier dan meraih prestasi,” demikian Dien. (wol/waspada/data1)
 Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post