MEDAN, WOL – Pemerintah Kota Medan, tahun depan menganggarkan dana pembangunan sekolah untuk anak autis. Setelah itu juga secara bertahap akan disiapkan fasilitas umum lainnya untuk anank-anak penyandang autis.Hal ini dikatakan Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin pada acara pembukaan peringatan Hari anak Autis se dunia tahun 2015 yang dirangkai dengan acara pentas dan lomba anak autis, di halaman Istana Maimon Medan, hari ini.
“Anggaran dana untuk fasilitas anak autis ini, guna mewujudkan Kota Medan sebagai kota peduli anak autis dan terwujudnya Kota Medan sebagai kota peduli anak autis. Diharapapkan kerja sama semua pihak terutama para peduli anak autis di Kota Medan,†harap Eldin.
Dikatakan, anak-anak berkebutuhan sangat khusus merupakan anugrah yang sangat indah diberikan oleh Allah SWT. Mereka-mereka telah membukakan mata semua pihak, bahwa kekurangan bukanlah sesuatu yang harus diratapi melainkan potensi yang tak ternilai harganya. Fakta membuktikan bahwa mereka adalah bagian dari generasi emas yang populasinya cukup banyak.
“Autisme merupakan keadaan anak sejak lahir tidak mampu membentuk hubungan sosial atau berkomunikasi lancar dengan lingkungannya. Keadaan seperti ini bukan menjadi penghalang bagi orang tua dalam berupaya membangun komunikasi hingga membantu anak tersebut tumbuh dan berkembang,“ ujar Eldin.
Menurutnya, dalam suatu penelitian menyatakan anak autis memiliki tingkat intelegensia yang rendah namun banyak juga yang melebehi rata-rata. Dalam hal ini, orang tualah yang harus bekerja keras untuk mengajak anak-anak ekstra emas ini agar dapat membangun relasi sosialnya dengan lingkungan serta menggali potensi diri hingga mengembangkannya dengan baik. Tidak sedikit tokoh besar dunia telah memberikan sumbangsihnya seperti Albert Einstein, Presiden AS ke-3, Thomas Jeferson, Mozart dan tokoh lainnya ternyata dahulunya penyandang autis.
Sebelumnya Ketua Yayasan Aryo Projo Suryo, Asmuni Parinduri mengucapkan terimakasih dan apresiasinya kepada Wali Kota Medan, atas antusias serta kepeduliannya terhadap anak autis di Kota Medan, sehingga mencanangkan Kota Medan sebagai kota peduli anak autis yang menjadi agenda dimana pelaksanaan kegiatannya dilaksanakan setiap tahunannya di Kota Medan.
Dikatakan, sejumlah 78 persen anak-anak autis tidak dapat bersekolah dan bagi anak-anak penyandang autis ini beda dengan Sekolah Luar Biasa (SLB). Autis bukanlah kutukan namun anak-anak autis ini mampu berbuat dan mereka cerdas. (data2/wol)
Â
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post