MEDAN, WOL – Sejumlah 32 unit rumah warga di Komplek KPUM Lingkungan XIII, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan rusak akibat diterpa angin puting beliung, Minggu (31/5), sekitar pukul 11.00 WIB.
Dari jumlah tersebut, lima rumah diantaranya mengalami kerusakan cukup parah sehingga tidak bisa di tempati warga akibat atap rumahnya ikut diterbangkan angin. Untuk sementara penghuni ke lima rumah ditampung di rumah sanak famili dan keluarga setempat.
Demikian terungkap ketika, Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi meninjau lokasi rumah warga yang menjadi korban ‘amukan’ angin putting beliung, Senin (1/6).
Eldin tak dapat menutupi rasa prihatinnya setelah melihat kondisi rumah warga yang menjadi korban ‘amukan’ puting beliung tersebut. Rumah warga yang mengalami kerusakan sejumlah 32 unit namun 5 diantaranya mengalami kerusakan cukup parah sehingga untuk sementara tidak dapat di tempati. Sebab, atap seng kelima rumah diterbangkan angin sehingga kini tinggal beratapkan langit.
Untuk menghindari kerusakan, warga terpaksa memindahkan peralatan rumah tangga ke rumah warga sekitar. Sedangkan 27 unit rumah lagi, hanya mengalami kerusakan ringan.
Didampingi Kepala Badan Penanggulangan bencana Daerah, Hanna Lore Simanjuntak dan Camat Medan Marelan Parlindungan Nasution, Wali Kota menyampaikan rasa prihatinnya kepada warga yang menajdi korban ‘amukan’  angin putting beliung. Dia memastikan Pemko Medan akan menyikapi musibah ini secepatnya. Dengan demikian masyarakat dapat kembali melaksanakan aktifitas rutinnya sehari-hari.
“Saya beserta seluruh jajaran Pemko Medan menyatakan rasa prihatin atas musibah yang menimpa warga ini.  Kami dapat merasakan apa yang dirasakan bapak=bapak dan ibu-ibu sekalian saat ini. Untuk itulah mari kita sama-sama terus berdoa, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan terhindar dari segela bentuk bencana,†ungkapnya.
Menurut pengakuan salah seorang warga, sebelum puting beliung menerpa rumah warga, awan di atas kawasan tempat tinggal mereka sangat gelap disertai petir. Tak lama hujan pun turun, awalnya cuma rintik-rintik namun akhirnya deras. Bersamaan itulah angin puting datang melintas dan memporak-porandakan rumah warga.
“Saya tidak berani keluar rumah. Selain hujan cukup deras, atap seng rumah saya juga sempat terangkat-angkat sehingga menimbulkan suara berisik akibat diterpa angin puting beliung. Malah beberapa seng diterbangkan angin. Begitu pun saya dan keluarga tidak berani keluar rumah, sebab takut terjadi sesuatu. Setelah hujan reda, barulah saya berani keluar rumah. Ternyata rumah warga banyak saya lihat rusak, terutama bagian atap,†ungkap salah seorang pria bertubuh kurus.
Untuk mengurangi beban dan penderitaan warga, Wali Kota kemudian menyerahkan bantuan berupa seng dan kayu beroti yang diserahkan secara simbolis kepada warga. Bantuan seng dan beroti itu akan digunakan untuk mengganti atap seng rumah warga yang rusak akibat diterjang putting beliung tersebut. “Semoga bantuan yang diberikan ini bisa memberikan manfaat bagi warga yang menjadi korban angin puting beliung,†ungkap Wali Kota.
Zulkarnain Rangkuti (44), mewakili warga sebagai penerima bantuan seng dan kayu beroti secara simbolis, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Wali Kota tersebut. Dikatakannya, bantuan itu telah mengobati hati mereka dan segera dipergunakan untuk membangun kembali atap rumah.
“Atas nama seluruh warga yang menjadi korban angin putting beliung, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang telah diberikan ini. Hanya Allah SWT yang bisa membalas semua kebaikan Bapak Wali Kota ini,†ujar Zulkarnain.
Selain kepada Wali Kota, Zulkarnain juga menyampaikan ucapan terima aksih kepada Camat Medan Marelan parlindungan nasution. Sebab, camat beserta jajarannya langsung turun begitu mendengar musibah angin putting beliung menerpa warga. Dengan demikian meski mengalami musibah namun seluruh warga merasa tenang karena pemerintah sangat perhatian dan tanggap terhadap warganya yang menjadi korban. (wol/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post