MEDAN, WOL– Kapus Dokkes Mabes Polri Artur Tampi menjelaskan, dari 142 jenazah yang dibawa ke RSUP Haji Adam Malik, sudah teridentifikasi 63 jenazah. Proses identifikasi ini pun masih terus berlanjut di kamar jenazah yang mengacu pada prosedur Disaster Victim Indentivication tiga primer identifikasi yakni sidik jari, rekam gigi dan DNA.
“Satu saja data primer ini teridentifikasi, maka tidak terbantahkan lagi bahwa jenazah ini teridentifikasi. Disamping itu ada juga pengumpulan data melalui sekunder berupa pakaian, cicin, ikat pinggang, tanda-tanda khusus, bekas operasi atau tanda lahir dan lainnya,” paparnya, Kamis (2/7) saat menggelar konfrensi pers di RSUP HAM, terkait seluruh temuan yang di dapat DVI.
Lebih lanjut Artur menambahkan, proses identifikasi sejak sore ini akan mulai terjadi pelambatan. Hal itu disebabkan kondisi tubuh jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 sudah sulit dikenali secara visual, diluar 63 korban yang sudah teridentifikasi baik dari postur tubuh, wajah dan properti yang dimiliki para korban.
“Kalau data yang kita peroleh dari sekunder (pakaian, ktp, cincin, tanda lahir/tanda operasi dan tanda lainnya) sulit untuk di dapat, maka metode yang digunakan yakni melalui perolehan data primer atau melalui DNA para korban,” ungkapnya lagi.
Artur kembali menjelaskan, proses pengidentifikasian melalui DNA membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab peralatan yang tersedia ada di Mabes. “Untuk itulah kami berharap adanya pemahan dari pihak keluarga korban, agar lebih bersabar. Untuk rekan-rekan media massa, kita juga berharap kerjasamanya dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Sehingga tidak terjadi kesimpang siuran ingormasi yang diterima,” pungkasnya.
Adapun yang dilibatkan dalam identifikasi para korban ini melibatkan berbagai ahli forensik diantaranya dari Poldasu, USU, Mabes Polri, Polda Jateng, Polda Sumsel, Polda Kepri dan Polda Jawabarat.(wol/muhammad rizki/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post