MEDAN, WOL – Plt Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi menyampaikan masih kurang tempat rehabilitasi pengguna narkoba di Sumatera Utara.
Meningkatnya jumlah pengguna narkoba dari tahun ke tahun, merupakan gambaran minimnya sarana rehabilitasi narkoba. Penanganan pecandu juga harus dilakukan, karena jika berkurang penyalahgunaan narkoba baik peredaran dan pemakaian bisa ditekan.
“Dari seluruh narapidana di Sumut, yang ada 60 persen tersangkut kasus penyalah gunaan narkoba. Jadi perlu penangan lebih untuk rehabilitasi. Namun tempat rehabilitasi masih kurang,” ujar Erry, Selasa(18/8).
Minimnya sarana rehabilitasi belum selesai, persoalan kurangnya sosialisasi terkait pusat rehabilitasi yang ada di suatu wilayah menambah deret masalah bagi upaya penyembuhan terhadap pecandu dan pengguna narkoba.
Saat dikonfirmasi target pemerintah membangun tempat rehabilitasi, Erry menambahkan, itu tergantung dengan lahan yang ada. “Kita masih upayakan dan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam penambahan untuk membangun tempat rehabilitasi,” pungkasnya.
Berbagai cara harus terus dilakukan pemerintah untuk memenuhi jumlah ideal sarana dan prasarana rehabilitasi korban narkoba. Jumlah pengguna narkoba seharusnya sudah diantisipasi oleh pemerintah dengan membangun panti rehabilitasi dan sebanding dengan jumlah penderita.(wol/rio/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post