JAKARTA, WOLÂ – Politikus Partai Golkar Firman Soebagyo menolak anggapan rekannya, Mahyuddin bahwa partai beringin memerlukan regenerasi agar lebih solid. Hal ini mengingat masih terjadi kisruh antara kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical).
Ia mengatakan Golkar lebih memerlukan sosok ketua partai yang siap menjalankan kepemimpinannya ketimbang regenerasi dari kelompok muda yang minim pengalaman berpolitik.
“Regenerasi akan berjalan sendirinya di dalam partai politik. Tapi yang penting tidak hanya lihat dari usia muda tetapi kesiapan jadi pemimpin,” kata Firman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (15/9).
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini kembali tak menerima komentar Mahyuddin bahwa Golkar seharusnya mengikuti koalisi pemerintah agar dapat berkarya untuk negara. Menurutnya, berpihak kepada pemerintah sebagai sesuatu yang pragmatis sehingga mereka membutuhkan koalisi lain sebagai penyeimbang.
“Itu pragmatis namanya dengan ikut pemerintah. Bagi saya dengan berada di luar pemerintah akan menjadi penyeimbang untuk mengkritik kinerja pemerintah. Kalau berada di pemerintah seakan semua yang mereka lakukan selalu benar,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pecahnya Golkar terjadi karena berbeda sikap politik antara Ical dan Agung Laksono. Ical ingin Golkar tetap berada di Koalisi Merah Putih (KMP), sementara Agung ingin membawa Golkar bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK. ( merdeka/data1)
Discussion about this post