JAKARTA, WOL – Pemerintah Indonesia diminta meningkatkan kewaspadaan nasional menyusul terjadinya aksi teror di Paris, Perancis pada Sabtu (14/11) dini hari yang belakangan diketahui pelakunya adalah kelompok radikal ISIS.
Hal itu disampaikan oleh politikus senior PDIP Said Abdullah. Ia mengharapkan pemerintah segera mengerahkan tim intelijennya untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa serupa di tanah air.
“Jadi memerlukan kesiap-siagaan kita. Intelijen kita harus all out mendeteksi dini bibit-bibit radikal ISIS,” katanya melalui pesan singkat, Jakarta, Minggu (15/11).
Wakil Ketua Badan Anggaran DPR ini menambahkan aksi teror ISIS di Paris yang menewaskan lebih dari100 korban jiwa semakin menunjukkan kelompok radikal tersebut membelokkan makna suci jihad yang sesungguhnya.
“Jihad itu melindungi semua orang yang baik dan tidak membunuh orang. Kami mengutuk keras barbarisme ISIS yang telah membunuh rasa kemanusiaan kita sebagai manusia,” ujarnya.
Disisi lain, ia menegaskan bahwa tindakan keji yang selama ini dilakukan oleh ISIS bukanlah cerminan Islam. Pasalnya, propaganda yang dilakukan melalui dunia maya oleh kelompok radikal pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu dinilai semakin merusak citra Muslim dalam pandangan dunia.
Untuk itu seluruh umat Islam di dunia harus merapatkan barisan dalam melawan tindakan ISIS yang kian mengancam kedamaian dunia.
“Islam tidak mengenal kekerasan, perkosaan, pencurian dan pembunuhan. Islam adalah agama yang rahmatan lil’alamin, membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua makhluk. Maka, masyarakat internasional harus bijak menilai bahwa ISIS bukan Islam. Justru ancaman umat Islam,” ucapnya.(inilah/data2)
Discussion about this post