JAKARTA, WOL – Kebijakan pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla yang menindak tegas pengedar narkoba dianggap prestasi dalam penegakkan hukum di Indonesia dan dunia internasional. Kejaksaan Agung dinilai berperan penting memberangus jaringan narkoba internasional.
“Tindakan tegas kepada bandar narkoba merupakan prestasi pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla, karena berupaya menyelamatkan generasi bangsa, †kata pengamat politik UIN Jakarta, Andi Safrani, Selasa (3/11).
Kesuksesan itu tidak terlepas dari peran Kejaksaan Agung yang mengeksekusi 8 terpidana mati kasus Narkoba pada April lalu.
“Beberapa presiden dari negara yang warganya dihukum mati memohon pembatalan eksekusi dan mengancam hubungan diplomatik dua Negara. Demi masa depan generasi muda dan kedaulatan hukum bangsa, eksekusi tetap dilaksanakan. Ini patut diapresiasi,†katanya.
Kedelapan terpidana yang dieksekusi mati 29 April, yaitu warga negara (WN) Australia Andrew Chan, WN Australia Myuran Sukumaran, WN Nigeria Martin Anderson, WN Raheem Agbaje, WN Brazil Rodrigo Gularte, WN Nigeria Sylvester Obiekwe Nwolise, WN Nigeria Okwudili Oyatanze, dan WN Indonesia Zainal Abidin.
“Eksekusi mati memberikan efek psikologis pada pengedar untuk berpikir berkali-kali sebelum mengedarkan narkoba di Indonesia,†ujarnya.
Andi mengingatkan, prestasi yang diperoleh Kejaksaan Agung harus diiringi dengan perbaikan sistem di dalamnya, salah satunya kecepatan dalam memutuskan perkara.
“Kejaksaan Agung harus cepat memutuskan perkara kasus narkoba agar bandar narkoba berpikir lagi mengedarkan narkoba,†katanya.
Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, pihaknya tetap konsiten mengeksekusi terpidana bandar narkoba yang telah melalui tahapan hukum. “Eksekusi yang telah dilaksanakan merupakan pertanggungjawaban atas perbuatan yang mereka lakukan, †katanya.
Sikap tegas Kejaksaan Agung yang tidak kompromi dengan pelaku jaringan sindikat pengedar dan bandar narkotika, patut dijadikan catatan bahwa narkotika sebagai kejahatan kemanusiaan yang mengancam jiwa anggota keluarga dan moral bangsa. (metrotvnews/data2)
Discussion about this post