BALIKPAPAN, WOLÂ – TNI Angkatan Udara (AU) masih melakukan pemeriksaan terhadap pilot pesawat kecil jenis Propeller First Engine Cessna dengan nomor lambung N96706 dengan pilot Letkol James Patrick Murphy.
“Pilot diamankan di Pangkalan Udara Tarakan dan tetap diperlakukan dengan baik dan hari ini pemeriksaan masih dilanjutkan,” kata Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) VI/Mulawarman, Kolonel Inf Andi Gunawan, di Balikpapan, Selasa (10/11/2015).
Pihak perusahaan penerbangan penyewaan Aircraft Guarantee yang memiliki pesawat tersebut enggan mengkonfirmasi terkait izin rute penerbangan dari Filipina ke Singapura dengan menggunakan rute darurat.
“Apabila pilot menghindari cuaca buruk sebagaimana yang diakui oleh pilot tersebut saat pemeriksaan tadi sore,” kata Andi.
Pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat dan perusahaan penerbangan Aircraft Guarantee juga belum bisa mengkonfirmasi masalah pelanggaran rute penerbangan dari Filipina ke bandara Selectar Singapura keluar dari rute yang seharusnya.
“Terkait status pilot sebagai anggota militer Amerika Serikat masih menunggu proses pemeriksaan Security Clearance yang ditangani Mabes TNI yang hasilnya disampaikan ke Mabes TNI AU diteruskan kepada Pangkalan TNI AU Tarakan,” kata Andi.
Selain itu, proses izin exit permit juga masih diurus oleh Kedubes Amerika Serikat kepada Kementerian Luar Negeri RI dan masih menunggu hasilnya.
“Semalam Pilot Murphy setelah menjalani pemeriksaan BO Air Nav Bandara Juwata Tarakan sampai pukul 19.45 Wita dikawal oleh pihak Provost AU ke tempat istirahat sementara di mess TNI AU Tarakan dengan pengawasan ketat oleh TNI,” kata Andi.
Dipaksa turun
Sebelumnya diberitakan, TNI Angkatan Udara berhasil memaksa turun pesawat asing yang melintas tanpa izin di kawasan udara Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (9/11/2015).
Pilot pesawat jenis Cirrus Fixed Wing Single Engine N-90676 tersebut diketahui adalah seorang pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat.
Komandan Lanud Tarakan Letkol Pnb Tiopan Hutapea mengatakan, pelaksanaan turun paksa (force down) ini dilakukan oleh dua pesawat Sukhoi dari Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.
Kedua pesawat tersebut sempat melakukan pengejaran pesawat asing di ketinggian 12 ribu kaki.(kompas/data1)
Discussion about this post