LHOKSUKON, WOL – Keberadaan pengidap penyakit jiwa alias “orang gila/orgil†yang kerap berkeliaran di pusat Kota Lhoksukon, Aceh Utara kian meresahkan warga. Hal ini dikarenakan mengganggu aktivitas warga khususnya yang berdagang di pasar kota.
Pedagang mengaku, sejumlah orgil (orang gila,red) kerap mendatangi tempat dagangan untuk meminta-minta makanan ataupun rokok. Bahkan tak jarang dari mereka sering mengais-ais tempat sampah sehingga membuat situasi semacam itu jorok.
“Mereka terkadang datang minta nasi, rokok. Jika tak diberikan mereka mengamuk. Bahkan baru-baru ini ada salah satu orgil yang mengamuk karena barang butut yang ia kumpulkan dibersihkan petugas kebersihan,†ujar Saifullah (41), pedagang mie, Minggu (06/12).
Ia juga menyebutkan, gaya orgil dikawasan itu bermacam-macam model. “Ada yang ga pakai baju, rambut gimbal dan duduknya ditrotoar sambil berjoget. Ada juga yang merajuk dan tiduran di jalan nasional, kita juga yang repot,â€sebut Saifullah.
Hal lain yang buat pedagang kesal adalah ketika si orgil tersebut tidur di emperan toko. Ketika dibangunkan paginya, si orgil terkadang marah dan mengamuk. Meski hanya beberapa orgil saja, namun pedagang meminta pihak terkait ataupun keluarga yang bersangkutan untuk mengambil langkah yang positif.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, dr Machrozal mengatakan, penderita gangguan jiwa di Aceh Utara hingga kini mencapai 2.500 orang.
Dari total penderita gangguan jiwa tersebut, 50 persen di antaranya disebabkan oleh narkoba. Sedangkan sisanya 30 persen akibat faktor ekonomi dan 20 persen akibat pengaruh konflik beberapa tahun lalu. (wol/Chai/data2)
Discussion about this post