JAKARTA, WOL – Merebaknya terompet berbalut sampul Al Qur’an di Jawa Tengah mendapat reaksi dari Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) di Jakarta. Pihaknya pun menyampaikan keprihatinan mendalam atas ditemukannya produk tersebut.
“Jangan dijadikan terompet. Tidak menutup kemungkinan nantinya akan diinjak-injak. Membiarkan sobekan kertas bertuliskan ayat-ayat Alquran tergeletak sembarangan saja kita tidak boleh. Jadi, kami tentu sangat prihatin dengan kasus (terompet berbahan sampul Al Quran) ini,” kata Ketua PBNU bidang perekonomian Eman Suryaman, Kamis (31/12).
PBNU juga sangat manyayangkan keteledoran produsen, distributor, dan pedagang, sehingga terompet berbahan sampul Al Qur’an ini sampai beredar di tengah masyarakat.
“Nabi (Muhammad) memberikan teladan bagaimana kita seharusnya bermuamalah, berbisnis. Yaitu wajib sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi etika. Kita diperintahkan berbisnis, tapi wajib bagi kita untuk tidak menanggalkan etika, jangan sembarangan,” jelasnya.
Dalam keterangannya Eman memberikan apresiasi kepada pengurus NU di Kendal, Jawa Tengah, yang pertama kali mendapati peredaran terompet berbahan kertas sampul Al Qur’an ini dan melaporkannya ke kepolisian.
Apresiasi juga disampaikan kepada aparat kepolisian yang dengan cepat merespon laporan masyarakat. Namun tetap mengedepankan langkah-langkah persuasif dengan menarik serta menyita terompet dari pasaran. Sehingga bisa meredam potensi kemarahan masyarakat.
“Kami juga meminta agar kepolisian tidak berhenti dan tetap melakukan penyelidikan. Jika ternyata ditemukan kesengajaan penistaan agama, itu harus diproses sesuai prosedur hukum yang ada,” pungkasnya.
Untuk diketahui, terompet berbahan kertas sampul Al Qur’an ditemukan beredar di sejumlah gerai minimarket di Kendal, Provinsi Jawa Tengah. Dari hasil penyelidikan polisi, produk yang sama ternyata juga diedarkan di beberapa kota di Jawa Tengah, seperti Batang, Pekalongan, dan Demak. (rol/data2)
Discussion about this post