MEDAN, WOL – Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, dalam rakor nasional mengemukakan kekecewaannya terhadap kinerja para kepala dinas dari 34 provinsi di Indonesia. Disebutnya, Kadis Pariwisata yang bekerja itu hanya Bali, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau.
Oleh karena itu, Menpar meminta kepala daerah, baik itu gubernur, bupati maupun wali kota memilih Kepala Dinas Pariwisata di daerahnya dari orang yang paling pintar dan paling kompeten.
Hal itu disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Denny S Wardhana, Minggu (31/1) kemarin, saat menghadiri Rapat Kordinasi Nasional 2016 di Jakarta, pekan lalu.
“Hal itu jelas disampaikan menteri kepada semua peserta. Jadi Pak Menteri mengharapkan agar gubernur, wali Kota dan bupati memilih Kadis Pariwisatanya dari orang paling pintar, paling berinisiatif dan paling kompeten. Tentu didukung oleh pendanaan pengembangan pariwisata,†kata Denny menirukan Menpar Arief Yahya.
Dari target kunjungan 10 juta pada 2015, Menpar menegaskan hanya tiga kepala dinas tersebut yang bekerja. Untuk Bali ada 4 juta kunjungan wisatawan asing, kemudian DKI Jakarta ada 2,4 juta, dan Batam terdapat 1,6 juta wisman.
“Tiga daerah ini saja sudah menyumbang delapan uta wisatawan. Kemudian daerah di sekitarnya didatangi 1 juta wisatawan. Totalnya dari tiga daerah ini saja sudah terakumulasi kedatangan sembilan juta wisatawan,†kata Menpar.
Tahun 2016 ini, menurutnya, ditargetkan 12 juta wisatawan mancanegara dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara. “Jika daerah tidak menyiapkan figur yang pas dan ditunjang anggaran yang memadai, maka dominasi tiga daerah itu tidak akan tergoyahkan,†kata Arief lagi.
Khusus di tiga daerah provinsi itu growth (pertumbuhan) pariwisatanya bergerak antara 10 persen sampai 30 persen. “Jadi daerah lain harus memacu kedatangan wisatawan,†ungkap mantan Dirut Telkom itu.
Pencanangan target jumlah wisatawan itu, menurut dia, karena sesuai instruksi presiden sektor pariwisata menjadi andalan. “Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional terus ditingkatkan. Jika 2014 kontribusinya masih 9,3 persen maka 2015 sudah menyumbang 10 persen atau Rp144 triliun terhadap PDB,†katanya.
Tahun ini (2016) akan ditingkatkan lagi menjadi Rp172 triliun. Kondisi itulah yang menuntut semua Kadis Pariwisata di Indonesia untuk menjadikan sektor ini memiliki daya saing, tuturnya.
“Dalam waktu dekat ini, akan lahir Badan Otorita Toba, kemudian diikuti Badan Otorita Borobudur bisa mencakup Sangiran, Karimun Jawa, Dieng dan Joglo Semar. Dalam struktur badan tersebut sebagai Dewan Pengarah Menko Maritim, Ketua Harian Menpar dengan anggota menteri-menteri terkait termasuk Menpan,†sebut Menpar.
“Pembangunan 10 destinasi prioritas Ini merupakan percepatan akselerasi dalam mencapai target 20 juta tahun 2019, karena dari 10 destinasi prioritas ini kita akan diperoleh 8,5 juta wisman,†kata Arief Yahya.(wol/waspada/data2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post