BANDA ACEH, WOL – Ketua Forum Komunikasi Anak Bangsa (FORKAB) Aceh, Polem Muda Ahmad Yani menyesalkan pernyataan Abdullah Saleh yang mengatakan bahwa selama ini yang menolak Bulan Bintang cuma FORKAB dan Peta saja. Demikian disampaikannya kepada Waspada Online, Rabu (30/3) malam.
Dikatakan Polem, seharusnya Abdullah Saleh, selaku salah seorang Anggota DPRA yang terhomat, yang dipilih oleh masyarakat, punya latar belakang pendidikan kampus dan mengerti hukum.
“Abdullah Saleh harusnya jeli dalam melihat permasalahan yang terjadi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh saat ini megenai qanun Bendera Bulan Bintang. Bukanya megeluarkan pernyataan yang ngawur dan meyesatkan masyarakat,” tegasnya.
Polem menilai, sekecil apa pun penolakan yang terjadi di masyarakat seharusnya itu menjadi pertimbangan dari pihak legeslatif dan eksekutif. “Apa lagi hari ini pihak Pemerintah Aceh dan Wali Nanggroe sendiri telah mengeluarkan edaran bersama untuk meminta kepada semua pihak untuk tidak menaikkan, mengibarkan, menggunakan, dan mempublikasikan Bendera dan Lambang Aceh sampai adanya ketentuan lebih lanjut. Jangan gara-gara polemik bendera bulan bintang akan timbul konflik baru,” jelasnya.
“Jadi Abdullah Saleh tidak perlu lagi memancing-mancing suasana, kita ikuti prosedur yang ada saja. Karena masih banyak hal lain yang perlu diurus. Seharusnya Abdullah Saleh selaku anggota DPRA, lebih berusaha memikirkan bagaimana menciptakan program-program yang memihak kepada rakyat, rakyat aceh hari ini kelaparan, angka kemiskinan meningkat. Itu seharusnya yang menjadi fokus utama anggota DPRA,” ungkap Polem.
Polem meminta, Abdullah Saleh tidak perlu lagi menebar angin-angin surga kepada masyarakat dengan mengatakan bendera Bulan Bintang sudah sah. Selaku anggota DPRA dan salah satu anggota Pansus Bendera Bulan Bintang, Abdullah Saleh tentu tahu sejauh mana proses pembahasan hal tersebut di tingkat pusat.
Discussion about this post