MEDAN, WOL – Kementerian Pariwisata RI melakukan sertifikasi 200 pekerja hotel di Sumut melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Hotpari Medan yang dilaksanakan mulai Jumat hingga Senin (21/3) besok.
Ketua LSP Hotpari Medan Denny S Wardhana mengungkapkan hal itu saat melakukan peninjauan pelaksanaan di TUK (tempat uji kompetensi) Garuda Plaza Hotel Medan, Sabtu (19/3).
Dia mengatakan pelaksanaan ini merupakan tindak lanjut dari MoU (nota kesepakatan) dengan Kementerian pariwisata yang sudah dilakukan awal tahun ini di Jakarta.
Jadi, menurut dia, awal tahun seluruh LSP pariwisata di Indonesia sudah membuat MoU dengan kementerian untuk melakukan uji kompetensi. “Pada prinsipnya jumlah 200 ini masih termasuk sedikit. Sebab Sumut masih memiliki setidaknya 7.500 pekerja hotel yang belum disertifikasi,†tuturnya.
Denny menambahkan sertifikasi ini nantinya dipersiapkan agar pekerja hotel kompeten dan bisa bersaing dengan tenaga kerja asing terutama asal negara-negara ASEAN.
“Ini seperti yang kita sama-sama ketahui untuk persiapan menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN,†tuturnya. Dia menyatakan pelaksanaan sertifikasi ini diikuti oleh 50 petugas front office hotel, 50 petugas housekeeping dan 100 orang dari F&B services.
“Dari pantauan saya saat melihat sertifikasi semua berjalan lancar. Walau ada kekurangan sedikit-sedikit dari panitia tapi pelaksanaan bisa dijalankan sesuai target,†kata Denny yang didampingi Wakil Ketua LSP Dewi Juita Purba dan para asesor dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
Dewi Juita Purba menambahkan dari data yang diperoleh panitian para peserta itu berasal dari hotel yang ada di Medan dan Sumatera Utara. List para peserta itu, menurutnya, datang dari Hermes Palace, Kenanga Garden, Karibia Boutique Hotel, Torsibohi Hotel, Grand Aston, Grand Impression, Grand Sakura, Garuda Plaza Hotel, Kafe Nongkrong, Santika Dyandra Hotel, the Quality Suites, Niagara Hotel dan beberapa yang lain.
Menurutnya, sertifikasi ini masih akan berlanjut bulan depan. “April kita akan bergandengan dengan LSP lain melakukan sertifikasi juga. Lalu para asesor kita ini akan tandem dengan asesor LSP mitra,†jelasnya.
Dewi Juita Purba menyatakan dalam proses kali ini LSP mengundang seluruh hotel yang ada di Sumut melalui Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Setelah hotel dan restoran memasukkan nama peserta kemudian mereka diminta untuk coaching (pelatihan).
“Tujuannya agar tidak terkejut ketika dilakukan uji kompetensi. Setelah nya mereka juga harus menjawab beberapa pertanyaan tertulis. Kemudian asesor akan meminta mereka untuk mempraktekkan beberapa hal yang berhubungan dengan tugas masing-masing,†jelasnya.
Salah satu asesor LSP Hotpari Hamdani menyatakan uji kompetensi ini tujuannya untuk menggali keahlian para pekerja di bidangnya. “Kita ingin tahu kemampuan mereka sesungguhnya. Kemudian asesor hanya melakukan penilaian. Bukan pula asesor bertugas mencari-cari kesalahan mereka yang diuji,†jelasnya.
Menurutnya, uji kompetensi ini jangan menjadi beban pekerja hotel. “Kita hanya ingin melihat bagaimana mereka para asesi meyakinkan penguji tentang keahlian yang mereka miliki. Kalau seseorang mengaku ahli di bidang front office tentu dia harus tunjukkan ke kita bagaimana tugas-tugas yang biasa dihandle seorang petugas front office,†tuturnya. (wol/ags/min/data1)
Discussion about this post