KUALANAMU, WOL – Sejumlah pengguna jasa bandara mengeluhkan sistem satu pintu masuk yang diberlakukan pihak Angkasa Pura II di lantai III Kualanamu International Airport (KNIA).
Pasalnya, pemberlakuan sistem satu pintu itu terkesan tidak efektif dan menimbulkan rasa tak nyaman bagi pengguna jasa bandara. Hal itu terungkap dari keterangan sejumlah penumpang di KNIA, Selasa (1/3) kemarin.
“Saat itu saya masuk dari pintu lantai I KNIA, namun tidak diizinkan dan diarahkan petugas masuk dari lantai III. Tapi apa yang terjadi, elevator (tangga berjalan) dalam kondisi rusak. Akhirnya saya berjalan kaki dan sampai di atas terjadi antrian panjang,†kata J Simamora, 33 tahun, warga Jalan Jamin Ginting Medan mengaku kecewa.
“Seharusnya, pihak AP II memberi pelayanan maksimal kepada pengguna jasa bandara. Kalau dengan alasan keamanan, tentu X Ray harus diperbanyak. Kalau sistem satu pintu, penumpang bisa terlambat,†ketusnya.
Hal senada dikemukakan Raihan, Johan, dan Eko. Menurut mereka, pemberlakuan sistem satu pintu itu tak hanya memberi ketidaknyamanan pengguna jasa bandara, namun sejumlah kantin di lantai I KNIA juga terancam rugi.
“Sudah pasti di lantai I sepi, sementara di atas ramai. Hal ini harus jadi perhatian serius dari pihak manajemen KNIA,†ujar Johan.
Airport Duty Manager KNIA, Indra Mulia Lubis, membenarkan sistem satu pintu masih diberlakukan. Indra juga mengatakan pihaknya sudah melapor kepada GM AP II terkait elevator yang rusak.
Humas AP II KNIA, Wisnu Budi Setianto, pun meminta maaf kepada pengguna jasa bandara terkait pemberlakuan sistem satu pintu di lantai III KNIA. Menurutnya, penerapan satu pintu itu dilakukan atas instruksi dari Kementerian Perhubungan.
Sekretaris Komisi D DPRDSU, Nezar Djoeli, menyatakan pihak AP II KNIA harus mengevalusi penerapan satu pintu. Meski sependapat sistem satu pintu diberlakukan dengan alasan keamanan, hendaknya pihak KNIA perlu memperhatikan kenyamanan penumpang.(wol/aa/waspada)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post