MEDAN, WOL – Di samping masalah drainase, minimnya wadah yang menampung para pemuda untuk mengembangkan kreativitas menjadi perhatian khusus warga masyarakat di kawasan Medan Utara. Hal itu terungkap saat anggota DPRD Medan dari Dapil V yang meliputi Kecamatan Medan Marelan, Medan Deli, Medan Belawan dan Medan Labuhan, Surianto, menggelar reses I tahun 2016 di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, Sabtu (12/3).
Khairullah, warga Kelurahan Rengaspulau, yang juga anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Medan Marelan, meminta adanya wadah maupun sarana organisasi kepemudaan (OKP) di kawasan tersebut.
Dia juga mengutarakan perlunya pembinaan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), umumnya di kawasan Medan Utara dan khusus di Kecamatan Medan Marelan. “Hal ini juga dalam rangka menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), seperti membuat pelatihan-pelatihan dan agar para pemuda terhindar dari permasalahan narkoba,” harapnya.
Sementara itu, Tanjung, warga Kelurahan Rengaspulau meminta Pemko Medan membuat sudetan (waduk penampung) banjir di daerah tempatnya tinggal. Pasalnya selama ini kawasan Medan Marelan selalu menjadi langganan banjir.
Tanjung menyebutkan, salah satu lokasi yang sering terjadi genangan air terjadi di Kelurahan Tanah 600. Di mana kondisi parit, gorong-gorong maupun saluran drainase terjadi pendangkalan. Sehingga saat hujan turun saluran tersebut tidak mampu menampung debit air, dan akhirnya menggenangi jalan. “Kami harap persoalan ini bisa menjadi perhatian khusus. Kepada Bapak Surianto kami minta dapat difasilitasi kepada Pemko Medan,” harap dia.
Warga lainnya, Edi, Kelurahan Paya Pasir, mengeluhkan sulitnya prosedur mengurus data kependudukan seperti KTP dan KK (kartu keluarga). Menurutnya soal kepengurusan data kependudukan ini kurang sosialisasi kepada masyarakat sehingga banyak yang belum mengetahui tata caranya.
Menanggapi berbagai persoalan dan keluhan warga ini, Surianto menyatakan dirinya akan membawa seluruh masalah warga dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Pemko Medan pada 17 Maret 2016. “Nanti akan saya usulkan keluhan warga pada Musrembang Kota Medan. Kita akan melihat apakah anggaran memadai untuk itu (pembangunan),” kata pria yang akrab disapa Butong ini.
Menurut Butong, sekarang ini Kota Medan fokus akan pembetonan jalan. Sebab kondisi aspal saat ini kalah dengan air. Artinya jalan sering rusak akibat terjadi genangan air atau banjir.
“Begitupun soal gorong-gorong nanti kita cari solusi sendiri. Karena saya lihat anggaran pembetonan bisa sampai 4 (empat) kali lipat dari pengaspalan,” jelasnya.
Begitu juga dengan pembangunan waduk yang diinginkan warga Medan Marelan. Kata Butong, pihaknya sudah pernah mengusul dan berkomunikasi dengan Pemko Medan melalui Wakil Wali Kota Medan.
“Itu pun sudah kita usulkan, dan Insya Allah tahun 2017 akan tertampung anggarannya,” ujar Ketua Komisi B ini seraya mengimbau warga akan pentingnya mengurus administrasi kependudukan seperti KTP, KK, Akte Kelahiran dan lain sebagainya.
Sementara itu, Sekretaris Camat Medan Marelan, Suhariadi, menyebutkan kalau pihaknya sudah berupaya berkoordinasi dengan Pemko Medan untuk parit-parit di Jalan. Marelan Raya ataupun di Jalan Marelan V.
Ditambahkan juga, untuk pembuatan waduk, sudah pernah diusulkan pihak kecamatan saat Wali Kota berkunjung ke Kecamatan Medan Marelan, beberapa waktu lalu. “Harapan kita agar ini ditindaklanjuti oleh instansi terkait. Jadi ada dua titik (pembangunan waduk), yakni di Jalan Marelan Pasar IV dan perbatasan Kelurahan Terjun dan Kelurahan Rengaspulau. Dan saran dari beliau (Pak Butong,Red) ini perlu ditindaklanjuti. Lalu bagi masyarakat yang terkena imbas pembangunan diminta memohonkan agar diganti rugi tanahnya oleh Pemko Medan,” jelas sekcam.
Menanggapi pernyataan Khairullah dari KNPI soal UMKM, dia mengatakan hal tersebut sudah berjalan. Di mana Wali Kota Medan sudah melimpahkan sebagian kewenangan kepada camat untuk memberi surat keterangan izin usaha.(wol/mrz/data3)
Discussion about this post