MEDAN, WOL – Ada yang aneh dalam acara coffee morning yang digelar Sekretariatan DPRD Medan, Jumat (29/4).
Di mana pada acara tersebut, baik anggota DPRD Medan maupun tamu yang diundang panitia, saling memberikan masukan sesuai tema yang diusung, yakni ‘Penerimaan Siswa Baru’.
Padahal sejatinya, coffee morning merupakan ajang ngobrol santai antara media yang bertugas di gedung DPRD Medan, anggota DPRD Medan dan staf yang bekerja di tempat yang sama, demi melakukan perbaikan kinerja dalam melayani masyarakat sekaligus sebagai lembaga pengontrol kinerja Pemko Medan, bukan rapat dengar pendapat (RDP).
Wakil Ketua DPRD Medan, Burhanudin Sitepu, salah satunya. Menurut hematnya, coffee morning seharusnya bukan membahas tema tertentu. Tetapi ngobrol santai, mencari masukan untuk memperbaiki hubungan antara media massa yang bertugas di DPRD Medan dengan narasumbernya (anggota DPRD Medan).
Sebelumnya, Komite Sekolah MAN 2 Model Medan, Aidan Nazwir Panggabean, juga mengkritisi acara tersebut. Sebab, acara ini menjadi ajang bagi anggota dewan saling mengemukakan pendapatnya soal penerimaan siswa baru.
“Padahal banyak stakeholder yang hadir di ruangan ini. Tapi kesempatan yang diberikan hanya kepada anggota dewan saja,” sindirnya.
Dikatakan, persoalan penerimaan siswa baru semestinya bisa mendapatkan masukan dan ide baru. Sebab persoalan ini muncul karena tingginya angka korupsi dan kolusi. “Pendidikan yang buruk karena korupsi yang tinggi,” katanya lagi.
Sementara itu, Kabag Umum Sekretariatan DPRD Medan, Andi Syukur Harahap, yang dikonfirmasi tentang kegiatan ini mengungkapkan, kegiatan serupa akan dilaksanakan empat kali dalam setahun, dan akan mengusung tema yang berbeda di setiap kali pertemuannya.(wol/mrz/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post