JAKARTA – Berubah-ubahnya jadwal penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar disesalkan politisi muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia
Ia mempertanyakan jadwal Munaslub yang kerap berubah karena disesuaikan dengan jadwal Presiden Joko Widodo yang direncanakan hadir di acara yang digelar di Bali, 15-17 Mei 2016 itu.
Menurut Doli, hal yang sama pernah terjadi pada Munas 2014 di Bali. Kepengurusan yang seharusnya habis pada 2015, justru dimajukan menjadi 2014.
“Ini seperti dejavu di masa kemarin. Sama persis, tahu-tahu saja menggelar Munas padahal di Rapimnas kepengurusan sudah dikatakan sampai 2015,” jelas Doli dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (8/5/2016).
Doli mengingatkan perubahan jadwal jangan sampai dimanfaatkan kepentingan politik bagi calon ketua umum yang sudah terverifikasi tim Steering Committee. “Kalau seperti ini tidak baik, berarti jadwal Munaslub ini ada kepentingan politik tertentu,” keluh Doli.
Doli juga meminta kepada panitia Munaslub harus menjelaskan secara logis alasan majunya jadwal Munaslub itu. “Dimana-mana kalau mengubah jadwal itu mundur, bukan maju. Ini kok malah maju? Harus segera dijawab oleh panitia,” pungkas Doli.
Seperti diketahui bahwa jadwal Munaslub sebelumnya pada 7 Mei 2016, lalu diubah menjadi 27 Mei 2016, berubah kembali pada 23 Mei 2016, kemudian pada 17 Mei 2016, dan saat ini ditetapkan pada 15 Mei 2016.
Discussion about this post