BARCELONA, WOL – Nasib pebalap pertama Indonesia di Formula One (F1), Rio Haryanto, berada di ujung tanduk. Setelah melakoni lima seri musim ini, Rio masih belum bisa membayar sisa dana yang dibutuhkan Manor Racing.
Sebelum F1 2016 bergulir, Rio diwajibkan memberikan dana 15 juta euro untuk mengamankan satu kursi di balik kemudi Manor. Sampai saat ini, pebalap berusia 22 tahun tersebut baru menyanggupi 8 juta euro. Tanda-tanda untuk melunasi sisa 7 juta euro lagi pun masih abu-abu.
Alhasil, Rio terancam hanya bisa membalap pada separuh awal musim atau 11 seri saja. Bila demikian, bangsa Indonesia tentu akan merasakan kekecewaan yang mendalam karena putra bangsanya gagal melanjutkan kiprah di F1 karena masalah dana.
Akan tetapi, Rio masih bisa menyelamatkan kursinya andai berhasil menyumbang poin bagi Manor Racing dalam sisa enam seri ke depan. Bila bisa menembus 10 Besar, otomatis Rio meraih satu poin dan berpotensi menarik perhatian sponsor.
Sayang, performa pemuda asal Solo dalam lima seri perdana belum menjanjikan. Terlihat kecepatan mobil MRT05 kesulitan bersaing dengan mobil-mobil lainnya, sehingga Rio kerap menduduki posisi buncit.
“Poin akan jadi sesuatu yang magis, tentu saja. Saya pikir, mobil ini telah berkembang banyak dibandingkan tahun lalu, jadi dalam satu kesempatan, saat masalah mendera yang lain, kami harusnya punya peluang,” ujar Rio.
“Mencetak poin… itu rasanya akan seperti menang! Dan, Plan B…tidak ada, kalau Anda sedang berada di F1 Anda ingin menikmatinya, melakukan yang terbaik Anda bisa, dan nanti saja membuat rencananya,” lanjutnya.
Kesempatan Rio mencetak angka pun akan didapat pada GP Spanyol di Sirkuit de Catalunya, Barcelona, akhir pekan nanti. Sampai lima seri sejauh ini, Rio masih berada di dasar klasemen pebalap hasil tiga kali finish dan dua kali retired. (wol/aa/f1)
Editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post