
JAKARTA – Partai Golkar lewat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) merekomendasikan agar memberikan gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden RI ke-2 almarhum Jenderal Besar Purnawirawan Muhammad Soeharto.
Saat dikonfirmasi, mantan aktivis ’98, Indra Jaya Piliang mengaku, tidak sepakat jika jenderal bintang empat tersebut mendapat gelar pahlawan nasional. Hal itu dikeranakan, status mantan Presiden Soekarno juga bukan pahlawan nasional.
“Kalau menurut saya posisikan saja seperti apa yang didapat Presiden Soekarno, karena Soekarno kan juga tidak dapat posisi gelar pahlawan,” ujar Indra kepada Okezone, Jumat (20/5/2016).
Menurutnya, Soeharto lebih baik disematkan sebagai negarawan ketimbang memaksakan pemberian gelar pahlawan nasional. Apalagi kata pria asal Pariawan, Sumatera Barat ini usulan yang dilakukan oleh Partai Golkar syarat akan muatan politis.
“Baiknya posisikan Soeharto sebagai negarawan saja, ini kan yang dilakukan oleh Golkar kan cuma gimik politik aja,” tegasnya.
(Baca juga: Setya Novanto Rayu Fraksi di DPR Sepakat Jadikan Soeharto Pahlawan)
Dia juga mempertanyakan kenapa Partai Golkar ‘ngotot’ menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional. Dia menakutnya jika dijadikan pahlawan nasional, maka semua mantan presiden juga akan meminta gelar pahlawan.
“Nanti presiden berikutnya juga ingin minta dijadikan pahlawan, nanti kan aneh,” katanya.
Sebelumnya, peserta Munaslub Partai Golkar‎ sepakat bahwa almarhum Jenderal Besar Purnawirawan Soeharto harus menjadi pahlawan nasional.
Maka itu, ketua umum Partai Golkar terpilih nantinya didorong untuk memperjuangkan Soeharto sebagai pahlawan nasional. Alasannya, ‎Presiden RI kedua itu dinilai berjasa sebagai Bapak Pembangunan.
Hal itu merupakan salah satu keputusan sidang paripurna Munaslub ‎ di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin 16 Mei 2016). “Menginstruksikan kepada Ketua Umum DPP Golkar terpilih untuk memperjuangkan Jenderal Purn Soeharto sebagai pahlawan nasional,” ujar Ketua Sidang Munaslub Nurdin Halid.
‎Diketahui, sebenarnya pemerintah berencana menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada Soeharto pada November 2015 lalu, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa pemerintah akan menganugerahi gelar itu kepada Soeharto, Presiden keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan mantan Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Sarwo Edhie Wibowo.
Saat itu, Khofifah mengungkapkan bahwa pengesahan gelar pahlawan nasional kepada tiga tokoh itu menunggu keputusan presiden (Keppres).
Discussion about this post