JAKARTA,WOL – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengungkap, bahwa Joko Widodo bisa terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia karena disokong pengembang reklamasi teluk Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyebut, hal itu dilakukan oleh Ahok lantaran ingin mendapat dukungan dan perhatian dari Jokowi dalam Pilkada DKI Jakarta.
“(itu motifnya) Politik kepentingan untuk mendptkan dukungan RI 1 (Joko Widodo),” kata Siti dalam pesan singkat, Sabtu (25/6) malam.
Apalagi belakangan Ahok tengah kencang-kencangnya diterpa isu korupsi. Yakni korupsi pengadaan lahan Rumah Sakir Sumber Waras dan korupsi reklamasi teluk Jakarta.
Untuk itu, kata dia, tidak menutup kemungkinan hal itu mengarah pada dukungan dari Jokowi. “Arahnya bisa jadi ke politik menjelang pilkada DKI 2017,” papar dia.
Sebelumnya, Ahok mengungkap bahwa keterpilihan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia karena disokong pengembang reklamasi Teluk Jakarta. Ahok mengatakan demikian saat menggelar rapat dengan Direksi PT Jakarta Propetindo (Jak Pro) tanggal 26 Mei 2015 dan diunggah di Youtube, Selasa 21 Juni 2016.
“Saya pengen bilang Pak Jokowi tidak bisa jadi Presiden kalau ngandalin APBD, saya ngomong jujur kok. Jadi selama ini kalau bapak ibu lihat yang terbangun sekarang, rumah susun, jalan inpeksi, waduk semua, itu semua full pengembang, kaget gak,” ucap Ahok.
Ahok juga menyebut PT Agung Poromoro sebagai pengembang yang paling kooperatif dalam membantu Pemprov DKI. “Kalau pengembang yang paling koperatif bantu kita itu Podomoro. Mangkanya ada yang tidak suka saya ditulis Gubernur Podomoro,” ujarnya.
Ahok menyebut PT Agung Podomoro berperan dalam banyak proyek infrastuktur di era Jokowi. Salah satunya adalah revitalisasi Waduk Pluit. “Ini Waduk Pluit bukan Jak Pro keluar duit lho. Ini Podomoro semua,” kata Ahok.
(inilah/data3)
Discussion about this post