JAKARTA, WOL – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan agar keberadaan 225 proyek strategis nasional harus menjawab 3 (tiga) hal mendasar.
“Yang pertama adalah tentunya dalam kondisi ekonomi dan pertumbuhan dunia yang lambat, dengan harapan proyek ini bisa menjadi pendorong untuk adanya pertumbuhan ekonomi baik di daerah maupun nasional,†demikian arahan Presiden Jokowi sebagaimana disampaikan oleh Seskab, Pramono Anung mengutip laman Setkab.
Yang kedua, lanjut Seskab, Presiden menekankan agar proyek strategis ini dapat membuka lapangan pekerjaan.
“Yang ketiga, bisa menjadi multiplier effect di berbagai aktifitas atau kegiatan dan juga kehidupan di daerah yang dimana proyek itu dijalankan,†kata Pramono Anung.
Menko Perekonomian Darmin Nasution, mengatakan, sebanyak 86 proyek dari 225 Proyek Strategis Nasional yang menjadi prioritas pemerintah sudah mulai pada tahap pelaksanaan.
“86 proyek dari 225 itu sudah mulai pada tahap pelaksanaan. Sedangkan sisanya 139 belum, masih perencanaan,†ujar Darmin.
Darmin Nasution menambahkan, proyek strategis itu adalah proyek-proyek penting dan proyek-proyek besar yang disusun bersama-sama kementerian/lembaga (K/L), dan kemudian dirapatkan di Kantor Menko Perekonomian.
Untuk menjalankan fungsi dan memonitor proyek-proyek tersebut, lanjut Darmin, ada 2 (dua) peraturan yaitu Perpres Nomor 3 Tahun 2016 dan kemudian Inpres Nomor 1 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Berdasarkan dua peraturan itu dan setelah dilaksanakan, menurut Darmin, ada pengajuan 300-an proyek.
“Dari 300-an itu dicoba diseleksi, akhirnya disetujui untuk sementara, artinya bisa berkurang bisa bertambah setelah itu, menjadi 225 proyek,†jelas Darmin.
Menurut sektornya, dijelaskan Darmin secara lebih rinci, 52 proyek dari proyek strategis nasional ini terkait rel kereta api, 19 proyek terkait kereta apinya sendiri, 17 proyek bandar udara; dan 13 proyek pelabuhan.
“Kemudian 10 (proyek) air bersih, 25 (proyek) kawasan, 60 (proyek) bendungan, dan seterusnya-seterusnya,†terang Menko Perekonomian.
Menurut daerahnya, ujar Darmin, ke-225 proyek strategis ditambah satu program kelistrikan itu ada Sumatera sebanyak 46 proyek, Jawa 89, Kalimantan 24, Bali dan Nusa Tenggara 16, Sulawesi 28, Maluku dan Papua ada 13, kemudian tersebar di beberapa provinsi ada 10.(hls/data2)
Discussion about this post