MEDAN, WOL – Arogansi Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Edi Iswanto, yang mengusir kalangan wartawan ketika hendak meliput inspeksi mendadak (sidak) Kapolda Sumut Irjen Pol Raden Budi Winarso, Rabu (15/6) kemarin, memantik reaksi keras kalangan masyarakat Sumut.
“Kita (Komisi A DPRD Sumut) meminta Polda Sumut memberi penjelasan secara transparan, jangan halang-halangi wartawan. Publik berhak tahu. Apakah masalah kaburnya tahanan itu karena unsur kelalaian atau ada unsur konspirasi. Kita berharap, agar polisi tidak alergi dengan wartawan. Kalau memang sidak itu menyangkut masalah di internal Polri, saya pikir tidak perlu ada pengusiran. Kalau terkait masalah tahanan kabur tadi, ya tidak perlu ada yang ditutup-tutupi lagi. Masyarakat sudah tahu peristiwa itu, dan memang publik berhak tahu,” ungkap Ketua Komisi A DPRD Sumut, Sarma Hutajulu, Jumat (17/6).
Lain halnya seperti yang diungkapkan Wakil Direktur (Wadir) Pusat Studi Hukum dan Pembaharuan Peradilan (PusHpa) Sumut, Nuriyono.
Mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan ini secara tegas menyatakan, sikap tak bersahabat Dir Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Edi Iswanto terhadap kalangan wartawan tersebut sudah secara tegas dan nyata merupakan perbuatan melanggar hukum.
“Kerja jurnalis adalah mencari informasi untuk disebarkan ke publik. Kerja jurnalis dilindungi undang-undang (UU). Jadi prilaku pengusiran Dir narkoba itu sama halnya bentuk pelanggaran terhadap UU,” tandasnya.
Lantas, sambung Nuriyono lagi, sikap tak pantas Kombes Pol Edi Iswanto itu juga menyiratkan sebuah pesan, ada yang tidak beres dalam kasus kaburnya 11 tahanan di Polda Sumut itu.
“Apa yang dilakukan Dir Narkoba itu menimbulkan kecurigaan. Bukan mustahil ada rekayasa. Kaburnya tahanan ini, ada pelanggaran. Harus dilakukan pengusutan, baik internal maupun eksternal. Tidak mungkin ruang tahan di Polda yang sangat ketat itu, tahanan bisa melenggang kanggkung keluar begitu saja. Ini jadi tanda tanya besar, tidak mungkin begitu saja. Ada oknum dan ini harus diusut,” pungkasnya.(wol/roy/data1)
Editor: AGUS UTAMA
Discussion about this post