MEDAN, WOL – Ketua Komisi D DPRD Medan, Sabar Syamsurya Sitepu, meminta Pemko Medan mendesak PDAM Tirtanadi membuat jalur khusus hydrant untuk mencegah kebakaran yang sering terjadi akhir-akhir ini.
Pasalnya selama ini, 118 hydrant tersebut dipergunakan untuk keperluan pabrik, gedung-gedung, perumahan, mall dan lainnya. Alhasil, saat dibutuhkan Dinas Pencegahan dan Pemadam Kebakaran (P2K) kewalahan mengatasi kebakaran, karena hydrant di lokasi tertentu memiliki debit air yang kecil.
“Peristiwa kebakaran Medan Plaza dan Aksara Plaza itu menjadi pelajaran buat kita semua,” ungkap Sabar kepada Waspada Online, Sabtu (23/7).
Soal usulan Dinas P2K membangun sumur bor di setiap kecamatan juga solusi yang tepat. Akan tetapi harus juga diatur pola penggunaannya. Jangan sampai sumur bor tersebut sering digunakan masyarakat, sehingga mengganggu kelancaran dinas terkait dalam menjalankan tugasnya.
“Pada prinsipnya, di inti kota sangat perlu keberaan hydrant. Karena kebakaran itu sering terjadi di inti kota yang jumlah penduduknya padat dan penuh aktivitas. Kalau di pinggiran kota mungkin bisa menggunakan sumur bor,” ujarnya.
Politisi Golkar ini juga menyayangkan pihak terkait selalu mencari kambing hitam jika terjadi kebakaran. Selaku SKPD yang menaungi pencegahan kebakaran, Dinas P2K harus pro aktif lalukan pengontrolan hydrant mana saja yang berfungsi atau tidak.
“Lakukan koordinasi dengan PDAM Tirtanadi. Kalau debit airnya kecil dan hydrantnya tidak berfungsi, cari solusinya. Bukan saling menyalahkan,” sindirnya seraya meminta Pemko Medan sebelum mengeluarkan izin bangunan gedung, pengelola harus menyiapkan minimal empat titik hydrant.(wol/mrz/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post