MEDAN, WOL – Berdasarkan data, perekonomian dunia masih mengalami pasang surut. Kondisi yang fluktuatif ini pun berdampak pada perekonomian bangsa ini.
Perlambatan perekonomian dunia, memang masih berpengaruh terhadap Indonesia. Namun, khusus untuk Sumut, pertumbuhannya masih di atas nasional. Demikian disampaikan Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Wilayah Sumut, Difi A Johansyah kepada Waspada Online di kantornya, Rabu (24/8).
“Bulan Juli kemarin inflasi kita yang bagus. Mudah-mudahan bisa berlanjut ke depan. Laju inflasi di bawah nasional. Perekonomian dunia seperti kita ketahui, tapi pertumbuhan Sumut masih di atas nasional,” terang Difi.
Pertumbuhan ekonomi Sumut, masih mencapai 5,1 ke 5,5 persen. Hal ini disebabkan karena ada kenaikan permintaan.
“Ini akan berdampak pada ekspor, kami masih mencari kiat-kiat untuk mengatasi kondisi perekonomian ini agar lebih baik. Kami tetap optimis, pertumbuhan ekonomi bisa terus membaik. Dimana dalam waktu pendek, adanya kenaikan harga CPO internasional,” ujarnya.
Dijelaskan Difi, sumber pertumbuhan ekonomi selama ini masih berbasis komoditas, seperti karet, sawit dan batubara yang bisa disubsidikan dengan yang lain.
“Disini Sumut patut berbangga, sebab program pemerintah yang ingin menjadikan Danau Toba sebagai kawasan Monaco of Asia akan berdampak besar pada perekonomian Sumut,” pungkas Difi. (wol/eko)
Editor: Agus Utama
Discussion about this post