JAKARTA – Polri mengimbau anggota kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) yang tersisa di Pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, menyerahkan diri ke Satgas Operasi Tinombala. Apalagi saat ini pemimpin mereka, Basri, yang menggantikan Santoso, sudah ditangkap hidup-hidup.
“Saran kita, segeralah turun gunung, karena kekuatan makin berkurang. Lambat laun waktulah yang menentukan mereka ditangkap oleh petugas. Oleh karena itu, disarankan turun gunung, menyerahkan diri ke pos-pos Tinombala terdekat,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar di Kompleks STIK-PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/9/2016).
Satgas Operasi Tinombala juga berhasil menangkap istri Basri yakni Oma. Sementara satu anggota MIT bernama Andika tewas tertembak. Sedangkan seorang anggota lainnya, Sabron, melarikan diri.
Basri ditangkap saat hendak menyeberang sungai di Poso Pesisir. Pergerakan mereka terpantau oleh Satgas Operasi Tinombala yang sedang berpatroli.
“Kita akan perlakukan secara baik (Basri dan istrinya), dan diperiksa sebagaimana sebaiknya,” tutur mantan Kapolda Banten tersebut. Saat ini diketahui tersisa 12 orang dari kelompok Mujahiddin Indonesia Timur (MIT).
Discussion about this post