JAKARTA, WOL – Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar menilai, pemberian pangkat jenderal kepada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan sarat unsur politis.
Bambang mengatakan, dinaikkannya pangkat Budi menjadi bintang empat mungkin dilakukan sebagai kompensasi karena dia pernah terhalang saat ingin menjadi kepala Kepolisian RI.
“Mungkin sebagai kompensasi karena dulu pernah akan dijadikan Kapolri, tetapi terhalang. Mungkin juga diberikan untuk menghormati kemampuan Budi yang andal,” ujar Bambang di Jakarta, Minggu (11/9).
Menurut Bambang, pemberian kompensasi dalam bentuk pangkat jenderal kepada Budi lebih bersifat politis jika dibandingkan dengan pengukuran profesionalitasnya ketika menjabat di Polri.
Ini disebabkan penunjukan kepala BIN biasanya dipenuhi unsur kedekatan antara Presiden dan calon yang dipilih.
“Kalau kompensasi kan sifatnya politis, bukan tolok ukur profesionalitas,” kata Bambang.
Meski begitu, Bambang mengingatkan Budi bahwa tugas BIN adalah untuk kepentingan bangsa dan negara sehingga tak layak jika mengutamakan keinginan rezim berkuasa maupun partai politik dalam praktiknya.
“Namanya kepala BIN tentu pertimbangan politisnya lebih kuat, yang penting perlu disadari bahwa tugas BIN itu untuk kepentingan negara dan bangsa, bukan untuk kepentingan rezim atau partai,” kata Bambang. (kompas/data2)
Discussion about this post