NEW YORK, WOL – Di luar dugaan, Pemilu Amerika Serikat memberi kejutan besar. Ya, semua memang di luar dugaan banyak pihak. Donald John Trump, Raja Bisnis berusia 70 tahun itu meraih kemenangan.
Sejak awal terpilihnya Trump dan Hillary sebagai kandidat Presiden AS dari Partai Republik dan Partai Demokrat, keduanya sudah saling bersaing dengan selisih suara yang tipis. Kisaran selisih suara keduanya hanya sekitar tiga hingga lima persen.
Tiga kali Debat Kandidat Presiden AS yang mereka lalui juga selalu memberi kemenangan pada Hillary. Apalagi kemudian Trump juga diterpa isu pelecehan seksual yang membuat suara perempuan beralih ke Clinton, bahkan sejumlah petinggi dari Partai Republik juga menarik dukungan mereka pada jawara properti itu.
Sejak dua pekan sebelum hari H, bahkan nyaris seluruh lembaga yang melakukan jajak pendapat memberi angka kemenangan untuk Hillary. Namun publik AS bicara lain.
Hari ini, Rabu, 9 November 2016 WIB, Trump justru berhasil menyisihkan hari untuk electoral vote. Diberitakan oleh Washington Post, Trump berhasil meraih sebanyak 276 suara electoral, sedangkan Hillary meraih 218 suara.
Angka ini sungguh mengejutkan, mengingat sejak awal posisi Hillary selalu mengungguli trump , meski dengan selisih angka yang sangat tipis.Bahkan sejumlah jejak pendapat menjelang pemilihan, selalu menempatkan Hillary sebagai pemenang. Namun apa daya, hasil bicara beda.
Sementara itu, sebelum hasil disampaikan, perolehan suara Trump yang terus menjauh dan meninggalkan Hillary membuat tim kampanye Clinton mengambil keputusan cepat. Ketua Tim Pemenangan Kampanye Clinton John Podesta segera naik ke podium tak lama setelah angka untuk Trump menembus angka 260.
Reuters memberitakan, 9 November 2016, sambil berjalan pelan dan kepala menunduk, Podesta melangkah ke tengah panggung yang digelar oleh pendukung Hillary di Manhattan, New York.
Ia lalu berdiri ditengah panggung. Menatap semua yang hadir, tersenyum sedikit, dan akhirnya berbicara. Kepada seluruh pendukung Hillary, Podesta meminta mereka semua untuk tetap tenang dan segera pulang ke rumah masing-masing.
Tak banyak yang disampaikan oleh Podesta. Namun itu bisa menjadi jawaban, betapa terpukulnya pendukung Hillary menghadapi hasil pemilu.
Tak lama setelah hasil electoral vote diakhiri, dipersilakan Donald Trump memberikan pidato kemenangan di hadapan para pendukungnya.
“Saya sudah menerima telepon dari Menteri Clinton, yang mengucapkan selamat, pada kita semua…”
Perayaan kemenangan di kubu Partai Republik dimulai dengan pidato wakil presiden terpilih, Mike Pence.
Lalu Trump masuk panggung, diiringi keluarganya. Ia peluk dan cium dan jabat tangan semuanya. Sebelum memulai pidatonya: “Terima kasih semuanya. Maaf membuat Anda semua menunggu. Urusannya sungguh rumit,” katanya, disambut tepuk tangan gemuruh. (ags/berbagai sumber/data1)
Discussion about this post