MEDAN, WOL – Binjai United (Binjai II) berhasil menjadi juara Edy Rahmayadi Cup 2016 dengan mengalahkan PSMS Medan U-15 lewat adu penalti 5-4 (0-0) di Stadion Teladan Medan, Minggu (4/12).
Posisi ketiga diraih tim Labuhanbatu Utara yang menang atas Binjai I (PSKB Binjai) lewat adu penalti 9-8 (1-1). Tim fair play diberikan kepada Labuhanbatu, sedangkan Wahyu Darma, M Fahri Rozi (PSMS) serta M Alvin Dwiguna (Binjai Utama) menjadi top skor sama-sama mengoleksi sembilan gol. Gelar pemain terbaik direbut oleh Kevin A Nur (PSMS).
Pelatih Binjai United, Amran, mengapresiasi kemenangan yang diraih timnya sehingga mampu menjuarai Edy Rahmayadi Cup. Dikatakan, kemenangan ini berkat kerja keras semua pemain yang memang sudah mempersiapkan diri.
“Mereka lebih kompak saja dan itulah kunci kemenangannya. Secara umur memang kami kalah, karena usia pemain kami lebih muda, tapi kami bermain cerdas untuk menghadapi mereka,†tegasnya.
“Tim ini memang akan dibina, dan itu sudah dilakukan oleh Pemko Binjai. Makanya saya berharap dengan adanya pembinaan yang baik seperti ini ke depan akan banyak lahir pesepakbola muda andal dari Binjai,†terangnya.
Wali Kota Binjai, M Idaham, turut mensyukuri atas prestasi yang diraih Binjai United sebagai salah satu klub yang dibina Pemko Binjai. Idaham turut berharap para pemain muda ini dapat menjadi cikal bakal pesepakbola andal yang kelak membela Timnas Indonesia.
Manajer PSMS U-15, Dody Thaher, mengakui para pemainnya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan pertandingan. Hanya saja, dewi fortuna belum berpihak kepada Ayam Kinantan, karena harus kalah lewat adu penalti.
“Selama pertandingan tadi permainan mereka tidak buruk, sejumlah peluang berhasil diciptakan hanya saja memang gagal menjadi gol. Hingga akhirnya harus kalah lewat adu penalti yang ini memang lebih tergantung pada nasib,†katanya didampingi pelatih Yunus Saragih.
Terkait protes dari Binjai I yang menilai ada pemain PSMS bernomor punggung 77 yang memalsukan data dan terindikasi mencuri umur, Julius Raja selaku Wakil Ketua Panitia menjelaskan pihaknya meluruskan orang tua pemain sudah membawa sejumlah bukti seperti kartu keluarga dan ijazah yang ternyata sama dengan milik panitia.
“Jadi tidak ada pemalsuan data,†tegas Raja. (wol/aa/data2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post