TOBASA, WOL – Polda Sumut akhirnya memastikan ke-11 warga Lampung yang sempat diduga jaringan teroris adalah pedagang panci. Ke 11-nya adalah pegawai UD Tabek Jaya yang beralamat di Desa Raya Raden Intan, Desa Negeri Jaya, Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tangga Mus Lampung.
Kasubbag Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, mengatakan berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh Kasat Intelkam Polres Tobasa, AKP Nazaruddin, ke-11 warga tersebut adalah karyawannya dan mereka diberi surat tugas dan kendaraan mobil Avanza BE 2217 VW.
“Informasi tersebut di dapat dari kasat intelkam setelah menelpon pimpinan UD Tabek Jaya, Desven Riady, melalui handphone,” tuturnya, Selasa (6/11).
Nainggolan menjelaskan, karyawan UD Tabek Jaya tersebut telah berada di Kabupaten Tobasa selama lima hari dan akan tinggal di sana selama satu bulan. Mereka mengontrak rumah selama 30 hari dengan biaya Rp1 juta di kediaman milik M Siahaan.
Selain itu, sebelum tiba di Tobasa, mereka juga pernah berjualan di Kisaran selama satu bulan dan pada bulan September 2016 berada di Tomok Kabupaten Samosir selama satu bulan. Pada bulan Oktober berada di Parapat Kabupaten Simalungun selama satu bulan dan pada bulan November 2016 di Pangururan Kabupaten Samosir selama 15 hari. Lalu, di Kabupaten Humbahas selama delapan hari dan di Siborong-borong selama tiga hari.
Bahkan, berdasarkan interogasi dan wawancara terhadap ketua kelompok warga Lampung tersebut, Syahmiri (43) keberadaan mereka di wilayah tersebut sudah diketahui kepling setempat.
“Untuk melancarkan kerja mereka membuat peta lokasi agar tidak terjadi kesalahan di lapangan. Peta lokasi mereka buat untuk memudahkan berjualan peralatan rumah tangga dan alat penghemat gas. Dan keberadaan mereka di setiap daerah atau desa sudah diketahui oleh kades atau kadus setempat,” sebutnya.
Diketahui, pada Senin (5/12) kemarin sekira pukul 23.00 WIB bertempat di rumah kontrakan M Siahaan di Jalan Tandang Buhit, Kelurahan Pardede Onan, ditemukan 11 orang laki-laki yang berasal dari provinsi Lampung.
Keberadaan mereka sempat dicurigai dan diisukan sebagai anggota jaringan teroris oleh oknum yang tak bertanggungjawab.
Ke 11 orang tersebut adalah, Syamsiri (42) Junaidi (48) Zarruddin (49), Erwinsyah (21), Fikri Irawan (17), Suprizal (22), Daniel Syahputra (30), dDevi Irawan (29) Arif Riansyah (24), Azmi Ardiansyah (23) Wahyudi (28). Ke semuanya adalah warga Tanggamus, Lampung.(wol/lvz/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post