SERDANGBEDAGAI,WOL – Kapolres Serdangbedagai, AKBP Eko Suprihanto, mengungkapkan aksi teror di Desa Tanjung Beringin dikarenakan unsur balas dendam.
“Dari hasil pemeriksaan, korban Sarifuddin pernah melaporkan pelaku berinisial T dalam kasus penganiayaan terhadap istrinya. Sehingga membuat pelaku tak terima dan melakukan teror kepada korban,” ungkapnya kepada Waspada Online, Selasa (7/3).
Eko meminta kepada masyarakat agar tidak panik dan cemas terhadap teror tersebut. Sebab motifnya gara-gara dendam.
“Saat ini polisi dibantu Tim Jihandak Polda Sumut tengah melakukan pengejaran terhadap tersangka. Oleh karena itu, kepada masyarakat tetap tenang menyikapi kasus teror tersebut,” terangnya.
Kapolres menututurkan bahan peledak berdaya rendah. Hal itu dibuktikan setelah dilakukan pemeriksaan memiliki empat unsur, diantarannya power terdapat dua buah baterai berukuran besar 1,5 Volt dan baterai merek Samsung.
Kemudian inisiator menggunakan bola lampu senter 4,8 Volt dan 0,5 A. Selanjutnya Switch anti buka menggunakan uliran kawat dan explosive/handak menggunakan serbuk korek api yang dikemas menggunakan dua buah wadah, yaitu botol sprei deodoran merk napoleon (yang terpicu) dan pipa paralon (tidak terpicu) di dalamnya berisikan serbuk korek api sebagai handak, paku dan scrup potongan besi sebagai proyektil. Lalu berdasarkan analisa di atas benda tersebut adalah bom berdaya ledak rendah (low explosive).
“Benar itu Bom. Tetapi berbahan ledak rendah, tidak sampai menibulkan korban jiwa,” pungkasnya.(wol/lvz/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post