MEDAN, WOL – Terkait maraknya tindak kriminalitas khususnya di Kota Medan, seperti pelaku begal yang kerap menewaskan korbannya sudah sangat meresahkan masyarakat. Munculnya lagi dugaan, bahwa berkurangnya keseimbangan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kantibmas) oleh kepolisian.
Pengamat hukum sekaligus pengamat tindak kriminalitas di Kota Medan, Surya Adinata, mengatakan permasalahan tersebut merupakan masalah yang klasik. Sebab kasus perampokan dan pembegalan munculnya seperti musiman.
“Begal dan perampok ini, kadang berhenti kadang muncul lagi. Karena Kamtibmas itu gak stabil dan bukan berarti polisi tidak bekerja, kita lihat tetap ada patroli, bahkan melakukan penindakan tegas yang terkesan menghukum sebelum pengadilan menghukum dengan cara menembak mati,” ungkapnya kepada Waspada Online, Jumat (6/10).
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan itu juga menyebutkan keterkaitan sang pelaku begal sangat erat dengan narkoba. Hal itu dilihatnya, hampir seluruh dalam kasus perampokan bertujuan untuk kebutuhan narkoba lantaran sudah ketergantungan.
“Para pelaku begal ini kebanyakan demi mendapatkan narkoba nekat merampok. Di jaman sekarang jarang kita temui orang merampok karena lapar, gak bisa beli beras, dan gak bisa membeli kebutuhan pokok,” tuturnya saat ditemui Waspada Online, di ruang kerjanya kantor LBH Medan.
Lebih lanjut ditambahkan Surya, bahwa peristiwa tersebut diperparah dengan peredaran narkoba yang semakin meningkat. Terlebih lagi sulitnya pemberantasan narkoba itu ditenggarai adanya keterlibatan oknum aparat dalam memback-up para bandar narkoba.
“Akar masalahnya ini di narkoba. Dan narkoba ini sulit diberantas, karena adanya keterlibatan oknum-oknum aparat di dalam peredaran narkoba ini. Banyak kita lihat melalui pemberitaan media, aparat dipecat karena terlibat peredaran narkoba,” ujarnya.
Selain itu, menurut dia dalam mendukung pemberantasan narkoba saat ini tidak melihat adanya sebuah punishment dalam jajaran kepolisan mulai dari tingkat tertinggi sampai paling bawah, serta ketegasan terhadap jajaran kepolisian yang berada di wilayah untuk menekan angka maraknya narkoba.
Di akhir wawancara, Direktur LBH Medan itu juga menambahkan menembak mati pelaku begal tidak akan menjamin terciptanya keamanan di masyarakat serta diperlukanya memberikan peringatan di seluruh jajaran polisi dari pemimpinan hingga bawahannya.
“Intinya ketegasan aparat itu bukan berarti menembak mati si pelaku tapi memberikan punisment terhadap bawahannya. Jadi kalau dia tidak mampu atasi kriminalitas di wilayah hukumnya, ya dicopot saja dari jabatannya,” pungkas Surya Adinata.(wol/iam/data1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post