LHOKSUKON, WOL – Masyarakat di Aceh bersama pejabat Pemerintahan Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara larut dalam zikir doa bersama memperingati Milad GAM ke-41 yang digelar KPA/PA setempat di Mesjid Islamic Centre Kota Lhokseumawe, Senin (04/12).
Turut hadir dalam syukuran itu diantaranya Wali Kota Lhokseumawe, Suadi Yahya, Bupati Aceh Utara H. Muhammad Thaib atau Cek Mad, Ketua DPR Kota Lhokseumawe M. Yaser, Ketua KPA/PA Kuta Pasee Mukhtar Hanafiah atau Ableh Kandang, sejumlah anggota dewan, Panglima Muda KPA/PA, tokoh agama, dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Suadi Yahya, mengatakan setiap 04 Desember masyarakat Aceh memperingati Milad GAM sejak pertama kalinya dilakukan oleh Almarhum Tgk. Hasan Ditiro. Dalam moment seperti ini, kata Suadi, merupakan untuk mengingat kembali para syuhada yang telah berjuang.
“Kita semua jangan pernah lupa akan apa yang sudah dilakukan oleh para syuhada kita dan harus kita ingat di dalam hati kita atas perjuangan Wali Nanggroe Aceh almarhum Tgk. Hasan ditiro. Orang Aceh bukanlah musuh, tapi orang Aceh punya pimpinan sendiri,” ucapnya.
Artinya, dimana apa yang dilakukan orang Aceh adalah keputusan Pemimpin yang mutlak. Oang Aceh adalah orang yang tidak mau melawan Pemimpin karena bagi orang Aceh siapa yang melawan Pemimpin merupakan perbuatan dosa besar.
“Hinga saat ini sudah 15 tahun perdamaian MoU Helsinki, namun belum juga diselesaikan dan belum seluruhnya terealisasi diantaranya pengesahan bendera Bintang Bulan yang merupakan bendera Aceh. Meski saat ini saya adalah seorang pejabat Negara selaku Wali Kota Lhokseumawe, namun jiwa saya adalah murni GAM sampai mati,” tukasnya.(wol/chai)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post