JAKARTA, WOL – Pengamat politik Para Syndicate, Toto Sugiarto mengatakan, belum bersatunya atau belum islah-nya elit Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP) akibat tidak adanya titik temu dan kesamaan visi.
Jika hal ini terus berlanjut, maka salah satu kubu akan tertinggal dan kehilangan kesempatan ikut dalam perhelatan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
“Kalau sampai sekarang tidak bisa bertemu artinya memang salah satu kubu akan tersingkir dari PPP dan tidak bisa ikut pemilu, itu konsekuensinya,” kata Toto, Sabtu (23/12) malam.
Pasalnya salah satu kubu mendapat pengakuan dan mempunyai surat keputusan (SK) dari pemerintah. Berbeda dengan partai Golkar yang juga sempat berkonflik, partai Golkar dinilai mempunyai manajemen konflik internal yang dapat diselesaikan secara baik.
“Terlihat mekanisme di internal PPP tidak sebaik Golkar. Di Golkar sudah jauh lebih baik,” ujarnya.
Seperti diketahui, kepengurusan PPP yang sah menurut pemerintah adalah PPP yang dipimpin oleh Romahurmuziy. (inilah/ags)
Discussion about this post