SUMUT, Waspada.co.id – Kebiasaan membaca siswa akan meningkat seiring dengan tata kelola sekolah dengan penerapan program pembiasaan membaca siswa, keteladanan guru, kepala sekolah serta penyediaan bahan bacaan yang berkualitas dan berkelanjutan.
Hasil riset Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di seluruh dunia tiga tahun lalu, memperlihatkan aspek peranan Kepala sekolah terbukti berpengaruh terhadap capaian nilai sains siswa, tercatat para siswa yang mendapat nilai tinggi untuk literasi karena adanya peranan kepala sekolah, yaitu menunaikan tanggungjawabnya atas tata kelola sekolah yang baik, murid-muridnya tercatat mencapai nilai yang lebih tinggi.
“Anak yang membacanya baik biasanya belajarnya lebih baik dan mencapai hasil yang baik pula dalam semua mata pelajaran, sebaliknya anak yang kurang mampu membaca cendrung tertinggal dan biasanya kurang berhasil disemua mata pelajaran, hal ini juga yang membuat Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia sebagai Penghela semua mata pelajaran†tutur Yusri Nasution selaku Provinsi Koordinator Tanoto Foundation Sumatera Utara, Jumat (27/4).
Tanoto Foundation sebagai lembaga Filantropi yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia ikut berpartisipasi dalam menuntaskan hal tersebut, melalui Program Peningkatan Budaya Baca untuk kegiatan Pembelajaran, mendorong keterampilan membaca anak agar mencapai hasil yang baik dalam semua mata pelajaran.
“Ada pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas di wilayah Kabupaten Labuhan Batu Selatan, yang diadakan selama dua hari(25-26 April 2018) di Hotel Grandsuma Blok Songo, dengan diikuti oleh 25 orang peserta yang berasal dari Kecamatan Kota Pinang, Teluk Panji, Torgamba dan Kec. Kampung Rakyat serta juga melibatkan kec. Simpang Kanan, Kab. Rokan Hilir Riau. Mereka dilatih mengembangkan mutu sekolah melalui penguatan pembelajaran aktif, Budaya Baca, manajemen berbasis sekolah dan peran serta masyarakat,†jelasnya.
Ditambahkan Fasilitator Pelatihan Jepri Sipayung bahwa membaca adalah jantung pendidikan di sekolah, semua pengetahuan diperoleh dari membaca.
“Maka melalui pelatihan ini kita melatih kepala sekolah dan pengawas cara mengembangkan budaya baca disekolah, mulai dari program pembiasaan, keteladanan dan penyediaan buku yang berkelanjutan,†pungkasnya. (wol/eko/data2)
Editor: RIDIN
Discussion about this post