MEDAN, Waspada.co.id – Wakil Ketua DPRD Medan, Ihwan Ritonga, menilai 20 tahun reformasi tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dalam hal pertumbuhan ekonomi. Padahal dari pergerakan reformasi tersebut, masyarakat ingin perubahan secara menyeluruh.
Dikatakan, pasca tumbangnya pemerintahan orde baru hingga sekarang, perekonomian bangsa ini terkesan jalan di tempat, tidak ada mengarah pada perubahan. Bahkan, pola kepemimpinan pemerintahan sekarang ini terlihat otoriter.
“20 tahun reformasi belum maksimal. Malah kepemimpinan pemerintahan sekarang ini lebih otoriter dan kebablasan,” ungkapnya kepada Waspada Online, Rabu (23/5).
Politisi Gerindra ini mencontohkan, tumbangnya rezim Presiden Soeharto dan digantikan oleh BJ Habibie, nilai tukar rupiah terhadap dolar anjlok. Ketika BJ Habibie berhasil mengendalikan rupiah, ia pun tidak lagi menjabat sebagai presiden dan kondisi rupiah terus merosot hingga saat ini.
“Memang dari sisi politik, ada sedikit perubahan. Dari yang dulu dipimpin diktator, kini tidak lagi. Tapi, tidak sesuai harapan masyarakat juga. Artinya, masih ada KKN,” sebutnya.
Ihwan berpesan kepada para pemangku kebijakan, agar semangat reformasi yang dulu dibangun dikembalikan seperti semula. Cukuplah kekuasaan yang otoriter ada di masa lalu. Jangan lagi dimunculkan seperti saat ini.(wol/mrz/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post