MEDAN, Waspada.co.id – Pasca ditetapkannya libur panjang menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah 15 – 16 Juni 2018 oleh pemerintah, warga Kota Medan terus mempersiapkan rencana mudik ke kampung halaman.
Tampak jelas loket transit bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang tersebar di pinggiran Kota Medan terus melayani para pembeli tiket maupun yang hendak pergi mudik. Namun suasana hiruk pikuk itu tak terlihat di Terminal Terpadu Amplas.
Kepala Terminal Terpadu Amplas, M Yusuf Nasution, menyebutkan bahwa ada tren penurunan jumlah penumpang setiap tahunnya. Di mana pada tahun 2014 lalu, jumlah penumpang yang hendak berpergian ke luar daerah melalui Terminal Terpadu Amplas tidak terbendung.
“Jumlah Penumpang dua tahun belakangan ini sangat menurun. Berbeda dengan tahun 2014 yang jumlah penumpang sangat membludak. Mungkin karena fasilitas di Terminal ini (Amplas, red) yang kurang memadai. Ditambah lagi jumlah angkutan yang terbatas,” ungkapnya kepada Waspada Online, Selasa (12/6).
Menurut Yusuf, para penumpang sudah memilih alternatif lain untuk berangkat dari stasiun-stasiun bus yang ada di sekitaran Terminal Amplas. Sebab di sana, jumlah aramadanya tidak terbatas setiap harinya.
“Rabu (13/6) nanti, pejabat daerah dan pihak kepolisian akan melakukan kegiatan sidak langsung ke stasiun untuk meninjau kembali bagaimana perkembangan dari jumlah penumpang. Di sanalah akan dapat keterangan lebih jelas,” terangnya.
M Yusuf berharap, dengan adanya kabar yang mengatakan bahwa Terminal Terpadu Amplas akan diambil alih Kemeterian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Darat, membuat ada perubahan yang signifikan menyangkut kesediaan fasilitas serta kekurangan yang ada pada terminal ini.
“Dampak yang ditimbulkan dari sunyinya terminal ini juga berpengaruh pada sopir-sopir angkutan umum yang mulai resah dengan pendapatan per hari mereka. Akibatnya banyak angkutan umum yang tidak membayar biaya retribusi lagi,” pungkasnya.(wol/mrz/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post