LONDON, Waspada.co.id – Gelandang Real Madrid, Luka Modric, dianggap sebagai sosok yang layak untuk mematahkan dominasi dua bintang dunia, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Modric resmi menjadi pemain terbaik FIFA 2018, Selasa (25/9).
Hal ini diutarakan oleh mantan gelandang Chelsea, Steve Sidwell. Pasalnya, Sidwell menilai Modric tampil luar biasa dalam satu tahun terakhir. Tak hanya dapat mencetak gol, kapten Timnas Kroasia itu juga memiliki kemampuan dalam mengatur pola permainan di setiap pertandingan.
Bahkan, penampilan apik Modric juga dinilai Sidwell dapat melecut semangat pemain-pemain di timnya sehingga tak heran torehan manis bisa selalu didapatkan. Karena itu, Modric pun bisa mematahkan dominasi Messi dan Ronaldo dalam penghargaan pemain terbaik FIFA 2018. Padahal, dominasi kedua pemain bintang dunia itu telah bertahan begitu lama, tepatnya 10 tahun.
“Ini menghancurkan tren Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang telah bertahan selama 10 tahun terakhir. Ketika dia berada di Spurs, saya beruntung bermain melawan dia dan dia mendapat pertandingan yang menarik,†ujar Sidwell, Selasa (25/9).
“Ketika dia mendominasi, Anda tidak akan bisa mendekatinya, dia benar-benar sebaik itu. Dia dapat mendikte tempo, ritme serta standar permainan. Dia membuat pemain di sekelilingnya bermain lebih baik dan meningkatkan standar mereka juga,†tukasnya.
Pertama kalinya memenangkan penghargaan ini membuat perasaan Modric terharu. Kendati sempat tak tertarik, Modric pun menyampaikan pidato kemenangannya yang juga menggetarkan hati. Salah satu yang dibuatnya menangis adalah mantan kapten Kroasia pada Piala Dunia 1998, Zvonimir Boban.
“Ini adalah sebuah kehormatan untuk bisa berdiri di sini bersama trofi ini (pemain terbaik dunia). Hal pertama yang ingin saya katakan adalah selamat kepada Ronaldo dan Salah atas musim terbaik. Saya yakin di masa depan mereka kembali berpeluang memenangkan penghargaan ini,” kata pria berusia 33 tahun itu.
“Trofi ini bukan hanya milik saya, tapi juga rekan setim di Real Madrid, Kroasia, pelatih, dan keluarga. Saya juga ingin berterima kasih kepada idola saya, kapten Kroasia pada Piala Dunia 1998, Zvonimir Boban, yang menjadi inspirasi kami untuk bisa melakukan hal besar di Rusia,” ungkapnya. (wol/aa/sky/data2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post