HANOI, Waspada.co.id – Vietnam menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang akan berlangsung pekan ini dengan pembahasan denuklirisasi Korea Utara dan mengakhiri sanksi terhadap Pyongyang.
Mengutip Reuters, Senin (25/2) berikut hal yang akan dibahas dalam KTT 27-28 Februari di Hanoi.
Apa yang Amerika Inginkan
Denuklirisasi Korea Utara adalah tujuan utama yang ingin dicapai oleh Amerika.
Itu berarti penghapusan semua senjata program pemusnah massal di Korea Utara—produksi senjata-senjata itu, serta rudal balistik antarbenua.
https://twitter.com/realDonaldTrump/status/1100012620441100290
Maksud Tujuan KTT Kedua
Amerika Serikat akan berupaya membentuk kesepahaman bersama dengan Korea Utara tentang apa arti denuklirisasi di KTT itu, kata para pejabat AS, Kamis (21/2).
AS juga diperkirakan akan berupaya untuk membangun proses negosiasi denuklirisasi di luar KTT.
Pembekuan program senjata pemusnah massal dan rudal Korea Utara juga kemungkinan akan menjadi agenda pembahasan. Korea Utara tampaknya telah menghasilkan bahan bakar bom yang cukup dalam setahun terakhir untuk menambah sebanyak tujuh senjata nuklir ke gudang senjatanya, lapor Pusat Keamanan dan Kerjasama Internasional Universitas Stanford awal bulan ini.
Apa yang Korea Utara Inginkan
Korea Utara secara terbuka menyerukan diakhirinya sanksi ekonomi Amerika Serikat dan PBB yang membuat negara itu terpuruk.
Beberapa pejabat di Korea Selatan, Kongres AS telah menyatakan keperihatinan bahwa Korea Utara meminta adanya penarikan pasukan AS di Korea Selatan, tetapi Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa penarikan pasukan AS di Korea Selatan tidak akan dibahas di KTT.
Korea Utara juga telah lama menyerukan perjanjian perdamaian dengan Amerika Serikat untuk menjalin hubungan baik kedua negara dan mengakhiri situasi teknis perang yang telah ada sejak Perang Korea 1950-1953.
Apa yang Akan Ditetapkan
Washington menolak keras menandatangani perjanjian damai sebelum Korea Utara benar-benar melakukan denuklirisasi, tetapi para pejabat AS telah mengisyaratkan mereka mungkin bersedia untuk menandatangani perjanjian untuk mengurangi ketegangan, membuka kantor perwakilan, dan membangun hubungan yang lebih baik.
Kim mengatakan pada bulan Januari bahwa Korea Utara “siap membuka kembali kawasan industri Kaesong dan wisata ke Gunung Kumgang tanpa prasyarat,”. Namun kedua proyek tersebut membutuhkan pelonggaran sanksi dari AS.
Kim juga mengatakan Korea Utara mencari tindakan yang praktis sesuai cara Amerika agar denuklirisasi dapat selesai di Semenanjung Korea.
Salah satu tindakan yang dituntut Korea Utara adalah Amerika menarik kebijakannya yang dianggap merugikan Korea utara dan mencabut saknsi, lapor kantor berita Korea Utara, KCNA pada Akhir Desember 2018. (okz)
Discussion about this post