JAKARTA, Waspada.co.id – Robertus Robet, aktivis sekaligus akademisi yang terseret dalam kasus dugaan penghinaan institusi TNI, dikenal sebagai sosok pribadi yang ramah di lingkungan tempatnya tinggal. Bahkan Robertus dipercaya sebagai Ketua Rukun Tetangga.
Dosen di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu tinggal di kawasan permukiman elite Mutiara Depok, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Warga tak mengira jika Robet tersandung masalah hukum.
Hal itu diungkapkan Ketua RW setempat, Matahan Yahamat. Terkait peristiwa itu, Matahan enggan berspekulasi, terlebih jika disinggung soal politik. Sebab yang ia tahu, Robet tidak pernah bicara politik.
“Dia orang baik. Setahu saya dia nggak pernah membahas politik,” kata Matahan pada wartawan, Kamis (7/3).
Matahan mengaku pernah satu kali mengajaknya untuk bicara seputar politik. Kala itu, Matahan ingin tahu sudut pandang Robertus mengenai dua calon pemimpin negeri ini.
“Dia kan dosen ya, saya ingin tahu saja sudut pandangnya. Malah saya tanya Pilpres 2019. Saya bilang, ‘bos, kira-kira siapa yang menang’. Terus dia bilang, ‘Pak Jokowi dan Pak Prabowo orang baik’,” katanya.
Diketahui, Robet ditangkap polisi dan TNI di kediamannya sekira pukul 00:46 WIB, Kamis dini hari. Seusai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Gedung Bareskrim Polri, Robet kembali dipulangkan. Selain tak ditahan, polisi juga tidak memberlakukan wajib lapor kepada Robet.
Kasus ini bermula saat Robet berorasi dalam aksi Kamisan ke-576 di depan Istana Merdeka pada 28 Febuari 2019. Robet dituduh telah menghina TNI melalui video yang viral di media sosial.(wol/aa/vvn/data2)
Editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post