
JAKARTA – Presiden Joko Widodo menunjuk dua wakil menteri (Wamen) untuk Kementerian Badan Usaha dan Milik Negara (BUMN). Kedua nama tersebut, Mantan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmadjo dan mantan Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, nantinya baik dirinya dengan Budi Gunadi akan ada pembagian tugasnnya masing-masing. Pasalnya, ada sekitar 143 perusahaan BUMN yang akan dikelola Kementerian BUMN.
Hanya saja hingga saat ini, pria yang akrab disapa Tiko tersebut belum mengetahui bagaimana mekanisme pembagian tugas dari dua wamen ini. Mengingat, pada hari ini baru dilantik secara resmi dilantik Presiden Jokowi.
“Oh kita baru, masih diskusi kita. Kita pasti bagi portofolio karena kan BUMN kan besar sekali, 143 perusahaan, ada Rp8.400 triliun asetnya. Kita pasti bagi portofolio,” ujarnya saat ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Saat ditanya apakah nantinya dipercayakan memegang BUMN di sektor keuangan, Tiko masih belum memastikannya. Asal tahu saja, Tiko memiliki background di bidang perbankan.
Budi Gunadi juga seorang bankir, namun dalam beberapa tahun terakhir, lebih sibuk untuk mengurusi masalah petambangan. Apalagi Inalum menjadi induk dari Holding BUMN Pertambangan.
“Oh belum belum, belum dibagi (tugas masing-masing). Belum dibagi, tapi intinya dengan kita ada Pak Erick, dan kami membantu bersama saya dan Pak Budi, harapannya aset yang demikian besar Rp8.400 triliun dan perusahaan yang demikian banyak ini bisa kita tanganin secara serius,” jelasnya
Menurut Tiko, pembagian tugas ini penting untuk memastikan agar perusahaan pelat merah ini bisa tetap sehat dan terus berkembang. Sehingga nantinya akan memiliki efek domino terhadap pendapatan negara.
“Supaya nanti benar-benar bisa sehat dan bisa berkembang jadi perusahaan global,” ucapnya.
Apalagi, dalam beberapa kesempatan Presiden Joko Widodo berkeinginan agar BUMN tidak jago kandang. Melainkn bisa berbicara banyak di kancah internasional dengan bersaing dengan perusahaan multinasional.
“Nah kita ingin ini semua sesuai dengan pesan dari Pak Presiden bisa menjadi aset yang sangat produktif, bisa jadi perusahaan kelas global, dan juga kita bisa membangun kolaborasi dengan swasta, dan juga dengan transfer teknologi dari asing dan juga bisa memberikan manfaat buat masyarakat yang ada di bawah semua. Jadi semua kita kerjakan nanti,” jelas Tiko.
Discussion about this post