MEDAN, Waspada.co.id – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mengapresiasi dan mendukung program USAID Jalin di Sumut yang bertujuan menurunkan tingkat kematian ibu dan bayi baru lahir yang juga salah satu fokus mewujudkan Sumut bermartabat di bidang kesehatan.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu), Musa Rajekshah, ketika menerima audiensi Harry Masyrafah selaku Manager Program USAID Jalin Sumut bersama tim di ruang kerjanya, Kantor Gubernur Sumut, Selasa (15/10).
“Ini tentu saja sebuah kerja besar, yang membutuhkan keterlibatan multipihak, lintas sektor, berbagai OPD. Kita ucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian USAID-Jalin, namun bagaimanapun ini adalah tanggung jawab utama kita sebagai pemerintah,†ujar Wagub.
Dalam kesempatan tersebut, Wagubsu didampingi Sekdaprovsu Dr Hj Sabrina, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumut Nurlela, dan sejumlah perwakilan OPD terkait. Dari tim USAID Jalin, ada Nasril A Lubis, Zul Fadhli, dan Toga Nainggolan.
Menurut Musa atau akrab disapa Ijeck, program kesehatan menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) perlu terus digalakkan, terutama di daerah terpencil. Untuk itu, kerja sama dan dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan, termasuk pemerintah kabupaten/kota dan pihak terkait lainnya.
“Semua sektor harus bergerak. Kita berterima kasih ada teman-teman USAID yang turut memperhatikan ini, akan tetapi akhirnya kita yang bertanggung jawab. Artinya, sekalipun nanti program USAID-Jalin sudah berakhir, kegiatan dan terobosan menurunkan AKI dan AKB harus terus berkelanjutan,†kata Ijeck.
“Saya meminta keseriusan kita semua, dan dalam beberapa bulan ke depan harus sudah ada laporan tentang progres yang kita capai,†ucapnya.
Sabrina menyampaikan koordinasi yang kuat dan kerja yang terintegrasi merupakan kata kunci penyelesaian persoalan ini. Tidak bisa hanya dengan pendekatan satu sektor.
“Kesehatan ibu dan anak juga terakit dengan sanitasi, kebersihan lingkungan, ketersediaan infrastruktur kesehatan dan umum. Kita sendiri sebenarnya sudah punya indikator dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD),†katanya.
Tolok ukur paling jelas, kata Sabrina, tentu terlihat dari data penurunan AKI dan AKB dari tahun ke tahun. Sebelumnya, Harry Masyrafah menyampaikan tiga solusi lokal yang telah dijalankan dalam setahun terakhir.
Ketiga solusi dimaksud adalah program persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) yang difokuskan di Langkat, pembukaan akses pendanaan ke Bidan Praktik Mandiri (BPM) yang difokuskan di Deliserdang, dan kampanye kesehatan ibu dan anak (KIA) di seluruh Sumut.
Tahun depan, pihaknya akan lebih menekankan pada clinical approach (pendekatan klinis), termasuk memperbaiki sistem rujukan, mentoring, dan pelatihan yang difokuskan di Deliserdang, Asahan, Mandailing Natal, dan Nias Selatan. (wol/aa/data1)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post