MANILA, Waspada.co.id – Timnas U-22 harus rela membawa pulang medali perak sepakbola SEA Games 2019, setelah kalah 0-3 dari Vietnam di Rizal Memorial Stadium, Selasa (10/12) malam.
Vietnam menang berkat dua gol Doan Van Hau dan satu dari Do Hung Dung. Terlepas itu, salah satu kunci kemenangan Vietnam tak dapat dipungkiri adalah berkat cedera yang dialami Evan Dimas Darmono.
Pada menit 20, otak serangan Garuda Muda itu dilanggar secara licik oleh bek Vietnam Doan Van Hau. Mengalami cedera parah, Evan Dimas digantikan oleh Syahrin Abimanyu. Beda kualitas dengan Evan Dimas, Syahrin pun tak mampu mengisi posisi jenderal lapangan tengah.
Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, mengaku kesulitan menjalankan taktik setelah kehilangan Evan Dimas. Praktis keluarnya gelandang Barito Putera tersebut menjadikan Timnas U-22 kehilangan taji dan kreativitas serangan.
“Pergantian yang bukan karena pergantian taktik tentu menjadi kesulitan tersendiri,” ujar Indra Sjafri.
“Ya, dengan cederanya Evan Dimas mengubah semuanya. Apalagi cederanya Evan Dimas terjadi ketika pertandingan baru berjalan sekitar 20 menit, sehingga sangat berpengaruh bagi permainan tim,” kata coach Indra.
Saat penyerahan medali, Evan Dimas pun terpaksa menggunakan kursi roda dan didorong salah satu ofisial timnas. Dalam keadaan kecewa gagal mempersembahkan emas, mantan kapten Timnas U-23 tersebut pun angkat bicara soal kondisinya.
“Saya tidak tahu dia (Doan Van Hau) melakukan itu sengaja atau tidak. Tetapi dalam sepakbola pasti kedua tim sama-sama ingin menang, jadi walaupun hanya bawa pulang medali emas, kita harus tetap bersyukur,” tutur Evan Dimas diplomatis.
Tak lupa, Evan secara sportif mengucapkan selamat kepada Vietnam yang akhirnya meraih medali emas setelah puasa 60 tahun. (wol/aa/bolasport/data3)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post