MEDAN, Waspada.co.id – Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan Sudari ST, berharap front line (perawat) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi Medan memiliki Sense of Crisis.
Ia pun meminta rumah sakit memiliki bussines plan dalam menjalankan program kerjanya. Permintaan itu ia sampaikan ketika rapat dengar pendapat (RDP) antara komisi terkait dengan pihak rumah sakit, Senin (28/6), membahas persoalan dugaan kematian bayi yang dicovid-kan dan sempat viral beberapa waktu lalu.
Rapat ini dipimpin Ketua Komisi II DPRD Medan Surianto SH, didampingi Wakil Ketua Komisi Sudari ST (PAN), Sekretaris Komisi Dhiyaul Hayati (PKS), dan anggota Afif Abdillah (Nasdem), Janses Simbolon (Hanura) serta diikuti Wakil Ketua DPRD Medan Rajudin Sagala.
Dikatakan Sudari, RSUD Pirngadi harus membenahi pelayanan mereka ke depan. Caranya adalah dengan mengedukasi para tenaga kesehatannya agar lebih profesional.
“Yang harus mereka ubah itu adalah SDM-nya, peralatannya dan lain-lain. Makanya Dirut RSUD Pirngadi itu setiap datang menghadiri undangan Komisi II DPRD Medan harus membawa bussines plan. Mau dibawa kemana rumah sakit ini ke depan? Karena ini rumah sakit kebanggaan masyarakat Kota Medan,” katanya.
Sudari mengkhawatirkan jika tidak ada perubahan mendasar dari RSUD Pirngadi, Pemko Medan menyetujui program UHC (Universal Health Coverrage), banyak masyarakat enggan ke Pirngadi sehingga menuruni tingkat Bed Ocupansi Rate (BOR). Karena masyarakat akan mengejar rumah sakit yang terbaik.
“Kalau tidak diubah secara mendasar, dari segi atittude dan pegawai yang ada di front line-nya, itu yang kita khawatirkan masa depan rumah sakit,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi II DPRD Medan, Surianto SH, meminta RSUD Pirngadi lebih meningkatkan pelayanan di sana. Sehingga mindset masyarakat tidak negatif terhadap rumah sakit kebanggaan masyarakat Kota Medan ini.
“Mindset masyarakat terhadap RSUD Pirngadi sudah buruk. Makanya kita minta ke depan pelayanannya diperbaiki,” pintanya.
Dirut RSUD Pirngadi Medan, Suryadi Panjaitan, mengaku telah membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) sebaik mungkin mulai penerimaan pasien IGD, rawat inap, dan lainnya. Pihaknya juga terus melakukan perbaikan, baik Sumber Daya Manusia (SDM), sarana, dan prasarana. Ditegaskan, RSUD Pirngadi Medan tidak pernah membuat pasien susah.
“Kalau ada pelayanan yang tidak baik, laporkan kepada saya,” tegasnya.(wol/mrz/d2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post