HUMBAHAS, Waspada.co.id – Massa yang tergabung dalam Generasi Muda Papatar (GEMPAR) dan Aliansi Mahasiwa Kampus (AMK) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas), Jalan Perkantoran Bukit Inspirasi, Kabupaten Humbahas, Selasa (6/7).
Massa mendatangi dengan masuk secara paksa ke ruang kerja dan rumah dinas Bupati Dosmar Banjarnahor. Massa yang masuk untuk melihat kebenaran apakah Bupati Dosmar tidak ada di ruangan dan benar sedang sakit.
Sejumlah anggota Satpol PP, dan kepolisian tetap melarang, sebelum Kepala Satpol PP Edy Sinaga meminta massa mundur. Selanjutnya, massa pun mendatangi Rumah Dinas Bupati Dosmar yang jaraknya hanya sekitaran 60 meter dari kantornya.
Massa melewati benteng penjagaan keamanan Satpol PP dan polisi, mereka masuk dengan melompati pagar. Melihat massa masuk, sejumlah anggota Satpol PP langsung bergegas mengejar dan mengusir massa untuk keluar.
Di hadapan massa, Kepala Satpol PP Edy Sinaga lagi-lagi meminta massa untuk balik ke tempat. “Di sanalah kita bicara. Nanti pak sekda yang menjawab,” pinta Edy.
Mendengar itu, massa pun menerima masukan dari Kepala Satpol PP. Massa bergerak balik ke halaman Kantor Bupati.
Mereka menuntut dalam 3 x 24 jam, jika Bupati Dosmar tidak mengklarifikasi dan meminta maaf. Massa akan kembali lagi dengan membawa massa lebih banyak lagi, dan membawa persoalan itu ke jalur hukum.
Sekretaris Daerah Kabupaten Humbahas, Tonny Sihombing akhirnya hadir di tengah mereka, Tonny mengijinkan perwakilan massa untuk masuk ke ruangan kerja Bupati Dosmar, untuk melihat apakah Bupati Dosmar ada atau tidak ada di ruang kerja.
Tonny Sihombing menerima langsung massa yang hadir mengatakan, Bupati Dosmar Banjarnahor sedang sakit. “Bupati sedang sakit. Kalau beliau tidak sakit, sudah pasti bisa hadir di tengah-tengah kita semua,” katanya di hadapan massa.
Massa yang melakukan orasi menuntut agar Bupati Dosmar Banjarnahor meminta maaf kepada masyarakatnya terhadap pernyataannya di media masa.
Menjawab pernyataan dari perwakilan massa, Tonny akan menyampaikan aspirasi itu kepada Bupati Dosmar.
“Mewakili beliau, saya Sekretaris Daerah, sudah mendengarkan apa menjadi harapan dan aspirasi dari saudara-saudara. Apa yang menjadi pertanyaan dan pendapat, akan kami sampaikan pada pimpinan,” sebut Tonny.
Koordinator Aksi, Mader Hasugian menyampaikan, mereka menuntut Bupati Dosmar agar minta maaf kepada masyarakat Kecamatan Pakkat, Parlilitan dan Tarabintang yang disebut Papatar.
“Kami tersinggung atas pernyataan Dosmar ke media atas viralnya video sejumlah masyarakat saat lagi menandu seorang wanita yang baru melahirkan,” katanya.
Di mana, Bupati Dosmar menyampaikan, bahwa ia tidak tahu apakah ada orang yang ditandu itu atau tidak, yang disampaikannya di kepada wartawan di sela-sela Hari Bhayangkara ke-75 tahun, beberapa waktu lalu. (wol/ds)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post